NIALL SHORT STORY (NSS) by @julianayel
Hi namaku Verena Victory, nama panggilanku Vanya. Aku tinggal di UK. Hidupku enggak seindah kyk yg kalian semua bayangin. Walaupun aku punya keluarga yg utuh, tapi aku tetap merasa kesepian. Ya, aku gk pernah dianggap sama ortuku. Tapi, kakakku. Kakakku selalu disayang oleh ortuku. Aku punya satu kakak cowok, namanya Kevin Victory. Walaupun ortuku gk sayang sama aku, tapi kakakku...
Dia selalu ada buat aku. Dan selain dia aku punya 1 orang laki" yg membuatku sangat berati di hidup ini. Ya he's my lovely boyfriend. He's Niall Horan from One Direction.
Vanya P.O.V.
Morning world! Aku sapaku pada dunia yg kejam ini. Tapi aku masih bersyukur...
Pagi ini kulangkahkan kakiku ke ruang makan di mana ada ayah, ibu, dan my lovely brother.
"Morning everybody..." sapaku ke ortuku dan kakakku. "Morning, Van" jawab kak kevin. Dan kalian tau, ya mereka tidak menganggapku lagi. Rasanya sakit, aku ingin marah, tapi aku gk bisa, aku tetap tersenyum menghadapi semua ini. Cepat" aku mengambil sarapanku n aku makan. Mereka berdua, ortuku, mereka selesai makan dan akan bekerja. "Bye honey" kata ibuku ke kak kevin dan mencium pipinya.
Dan mereka langsung pergi gitu aja. Tanpa menyapaku, ya tanpa menyapaku. Kalian ingin bertanya gimana perasaanku setelah itu? Sakit, teramat sakit... Kak kevin yg tau bagaimana perasaankupun lgsg berkata padaku "Tenaglah Van. Mereka pasti berubah" Dan dia lgsg memelukku. Sampai akhirnya aku merasa pusing, dan sakit pada dadaku, sangat sakit. Dan hidungku mulai mengeluarkan darah..Aku berusaha menutupinya dari kak kevin, dia sudah ada di depan rumah untuk menugguku keluar. Dengan cepat aku makan obatku..
Aku gk mau buat dia khawatir. Akhirnya aku keluar rumah dengan muka pucatku,kak kevin bertanya"Kenapa mukamu pucat? Ku ambilkan obat ya?"
"ah, mungkin ini karena aku kurang tidur" jawabku bohong. Akhirnya aku ke sebuah sma. Aku berpamitan kpd kak kevin untuk masuk sekolah
Niall P.O.V.
Aku merupakan laki" paling beruntung di dunia ini, ya aku mempunyai Vanya dan dia segalanya untukku. Sekarang ini aku bersama yg lain, ya Liam, Zayn, Louis, Harry, ada di kantin sekolah just to wait my princess...
"Niall, ayo cepatlah kekelas, bentar lagi bel"ajak Zayn
"Tunggulah sebentar lagi,aku yakin sebentar lagi dia datang"jawab Niall gelisah
Akhirnya Vanya datang bersama sahabatnya Oliv...
"Niall, itu dia Vanya!" tunjuk Harry ke seorang gadis yg berjalan ke arahku. "OMG! My Princess, why you late today? I really worried!"kataku
"Sorry, tadi aku balik kerumah lagi ada yg ketinggalan" jawab Vanya bohong "Tapi, kenapa wajahmu pucat sekali, apa kau sakit?"
"Ah, aku tadi tidur terlallu larut. Don't worry."jawab Vanya dgn senyum manisnya dan dibaliknya ia merasa sangat bersalah karna bohong.
Author P.O.V.
Akhirnya mereka kekelas mereka, the boys, vanya, oliv, bersama-sama, karena mereka punya kelas yg sama hari ini...
At class, "Morning class" kata guru yg saat itu mengajar. Saat itu ada gossip bahwa hari ini ada siswa baru...
"okey guys, pasti kalian udah dengerr kalo kita kedatangan murid baru, so please to enter the class boy, and introduce ur self"
Akhirnya murid baru itu masuk ke dalam kelas, dan memperkenalkan diri "Hei, My name's Morgan, I'm from L.A."
Vanya terkejut mendengar nama Morgan, dan dia berasal dari L.A. Ya dia saat itu tengah membaca novel...
"OMG! Morgan, I miss u" kata Vanya ke sahabat kecilnya itu dan berlari memeluknya. "Wow, Hi Vanya, hahaha, miss u too!" jawab Morgan.
Yaps, Morgan adl sahabat mungkin bisa dibilang sahabat sejati, cuma dia yg tau semuanya, ya semuanya yg tmn" Vanya gk tau.
"Ehem!" Niall berdehem sangat keras tanda ada kecemburuan di dirinya....
Vanya hanya bersikap biasa karna dia memang tidak mempunyai perasaan ke Morgan maupun sebaliknya..
SKIP.
Niall P.O.V.
Di kelas tadi Vanya menjelaskan apa hubungannya dengan Morgan, dan Morgan pun juga mengaku statusnya hanya bestie.
Pulang sekolah.... "Van, hari ini ada yg menjemputmu?" tanyaku,
"Ya, kevin akan menjemputku" katanya dgn senyum manisnya...Senyumnya itu adl hal pertama yg membuatku jatuh cinta padanya. #eaaa
Ku lihat wajahnya terlihat sedikit pucat.“Van? apa lu baik" saja?” tanyaku. Aku khawatir.
“ah, tdk.Mungkin hanya kecapean.ayo kedepan”
“baiklah”jawabku.Ternyata Zayn sudah ada didpn menungguku.Aarrh dasar, sudahku bilang u/ menungguku telat agar aku bisa menemani Vanya
Akhirnya aku berpamitan ke Vanya, dan pulang bersama Zayn. “Niall aku harus ke toko kue dulu, kau mau mengantarku kan?” kata Zayn.
“heh?Ada yang ulang tahun?”tanyaku.“tdk, aku hanya ingin membeli kue permintaan maaf untuk (yn).ia marah karna salah paham.”Jelas Zayn.
“haha,dasar,salah sendiri dekat" gadis lain.Kaya Vanya dong,ia tak se over itu padaku”kataku.
“haha, dia marah padaku itu karna cemburu.Aku senang jika dia cemburu,berarti ia tak mau kehilanganku.Justru klo cew bersikap biasa aja klo bfnya dekat sma cew lain,itu berarti. ia tak begitu mencintaimu.”Kata Zayn
Hah?? Benarkah seperti itu?? Tapi.. tapi.. itu seperti sikap Vanya kpdku.Ia tak pernah marah dgnku. Maksudku,ia tak pernah cemburu dgn cew lain yg dekat dngnku. Ia tak memamrahiku,menjewerku/apalah, ia hanya tersenyum&berkata manis. Apa benar ia tak mencintaiku?Sepertinya aku harus mengujinya.Aku hanya ingin tau apa benar kata" zayn barusan. Kyknya aku harus mengujunya.
*keesokan harinya**at school*
Pagi ini kujalankan rencanaku. Ku ceritakan semua rencanaku pada the boys & oliv. Awalnya oliv menolak,namun akhirnya ia juga setuju dgn rencanaku.Saatnya! Kudekati gerombolan gadis yg sedang berkumpul diujung kelas.-_-
“hai! Apa yg kalian lakukan?” tanyaku ramah.“oh hai Niall” kata mereka serempak seperti paduan suara -_-
“Niall bantu kami! kami kesulitan mengerjakan semua tugas ini, maukan kau membantu kami..” kata salah seorang dari gadis-gadis itu. -_-
“tentu”kataku.“yey!!!” kata mereka serempak. Lalu duduk diantara mereka. aku me nunggu" kedatangan Vanya.Kulihat,Vanya sudah datang.
Ku gencarkan rencanaku. Denagn memberi mereka candaan kecil di.dan kamipun tertawa bersama.Vanya memandanga ke arah kami..
Begitu pula aku juga memandang ke arahnya. Namun.. tak ku lihat ia marah atau kesal. Dia malah tersenyum manis. Sial rencanaku gagal..
VanyaPOV.
Ya tuhan,cobaan apa lagi ini? Niall dgn gadis" cantik di sekelilingnya. Kau taukah prasaanmu klo cowokmu berada didekat gadis lain. Apa ia tak mtau perasaanku? Aku sakit, aku ingin marah! Aku ingin sekali memarahinya. Itu yang ku rasakan. Namun, aku harus menahanya/tubuh rapuhku ini akan tersiksa jika aku tak menahan semua rasa ini dan membiarkan emosiku meluap-luap. Ku pasang senyum bodohku. Entah apakah benar yang ku lakukan ini.Aku segera menemui Lia yg ada dimejanya.
“hai Oliv” sapaku riang.
“hai my lovely bestie i miss you :*” katanya.Dia memang gadis cerewet.Namun kata"nya selalu bisa membuatku tersenyum.“i miss you too"
“Vanya?”panggilnya.“hem?” jawabku.“Lihat, Niall sedang bersama gadis" disana kau tak cemburu?”tanyanya.
Sontak aku terkaget. Bagaimana tidak cemburu Oliv? Aku cemburu! Aku ingin marah hanya saja aku tak bisa. Lalu ku jawab..“mmm, tidak! Dia membantu mereka mengerjakan tugas2” Kataku
“apa? Sungguh?Kau marah? Bgmana klo dia tertarik dgn salah seorang dri meraka?” kata Lia.
"tidak, ia setia.&ia sudah berjanji Oliv :)”kataku.
“Van,cow butuh dimarahi klo dia salah.kau sbg gfnya harus memberinya batasan -_-“
Aku tdk bisa marah Oliv, apapun yg terjadi, atau aku akan kehilangan semuanya termasuk kau dan Niall! Andai aku bisa mengatakan ini kpdmu.
AuthorPOV
Rencana kedua.Kali ini ia meminta bantuan Ashley. Niall berpura-pura dekat dgnya. Duduk berduaan ditaman dgnya. Vanya berjalan mencari Niall untuk mengembalikan novel miliknya tiba2 melihatnya bermesraan dengan Ashley. Berpegangan tangan&bercanda. Rasa sesak menyelimuti dadanya. Namun, Vanya masih bisa menahan semua itu. Lalu ia pergi menemui mereka berdua dan tersenyum manis.
“hai Niall! hai Ash!” sapa Vanya riang. Dgn senyum manisnya.
“oh hai babe” kata Niall singkat lalu meletakkan tanganya di bahu Ashley.
“apa aku mengganggu kalian?”tanyanya sambil tetap tersenyum.
“tidak, kau tdk mengganggu kami, ada apa?”tanya Niall&memegang bahu Ashley.
“oh bagus lah kalo begitu,aku hanya ingin mengembalikan ini” katanya lalu menyodorkan novel milik Niall.
“ha-hanya ini???” tanya Niall.
"aku duluan ya! bye” kata Vanya lalu pergi meninggalkan mereka berdua. Niall terlihat geram.
“sial!!!! kita gagal!!!” katanya geram.
Saat Vanya akan kembali kekelas ia buru" dan?
*BRUK*
dia menabrak Morgan. Morgan memang sudah jarang bertemu dengan Vanya akhir" ini.
“hei bagaimana kabarmu?? Lebih baik??” tanya morgan.
“yeah sama seperti dulu. Tak ada yang berbeda.” Kata Vanya sedikit murung.
Hembusan angin menerpa wajahnya yang pucat.“Vanya?? apa kau baik-baik saja?? Wajahmu sedikit pucat.” Tanya Morgan.
“hahhaha tidak mungkin hanya kecapekan..tugas semakin banyak” kata Vanya.
“aku juga terkadang bosan dengan rutinitas ini hahaha” kata morgan.
Mereka bercanda.Niall yang tak sengaja melihat mereka terlihat geram.Itu yang ia rasakan, walaupun morgan sebatas bestie dari Vanya.Karna tak ingin semakin panas,Niall segera pergi dari tempat itu.
“lihat saja, aku akan membuatmu cemburu besok..” gumam Niall lalu pergi.
Akhirnya Vanya harus kembali ke kelas karena bel sudah berbunyi...
*di kelas*
“hai Nialler” panggilnya ke Niall.
“...” tidak ada jawaban.
“kau marah??? Ada apa?? Apakah aku melakukan kesalahan??” tanyanya.
“tidak, tinggalkan aku sendiri.” Kata Niall dingin.
“Niall?” tanyanya lagi.
“sudahlah aku ingin sendiri! tinggalkan aku sendiri!” bentak Niall
“oke, baiklah, Nialler jika itu membuatmu lebih baik.” Katanya lalu tersenyum manis ke arah Niall walau tak dinggubrisnya sama sekali.
SKIP.
Bel pulang akhirnya berbunyi, semua senang Begitupula Vanya juga berjalan dengan wajahnya yang lebih pucat dari sebelumnya. Ia hanya berharap Kevin segera menjemputnya dan membawanya pulang. Rasa pening mulai merasuki kepalanya. Ia hanya bisa menahan rasa sakit Wajahnya terlihat semakin pucat.
*athome*
Kevin membantunya berjalan, ia terlalu lemas dan kesulitan untuk berjalan sendiri.
“apa kau ada masalah? Kau tak biasanya kyk gini” kata kevin halus terduduk disamping tempat tidur
“aku tak apa..” kataVanya tersenyum. “aaww.”Pekiknya.
“kau berbohong Van. lihat, itu hidungmu”kata Kevin yg melihat darah menetes dari hidung Vanya. ia segera mengambil tisu.
“ooh tak apa kak, aku ingin makan. Maukah kau membantuku mengambilkan beberapa makanan?? Aku lapar hehe..” kata Vanya sedikit terkekeh.
“baiklah, sweety tunggu sebentar..” kata kevin lalu pergi kebelakang mengambilkan makanan untuknya.
Lalu kevin datang membawa makanan&obat. Setelah selesai makan Vanya tertidur pulas dengan menggenggam tangan Kevin erat. Kevin yang mulanya tertidur tiba-tiba terbangun. Mengusap pipi Vanya. secara tak langsung, ia juga merasakan semua penderitaan Vanya. rasa sakit Vanya ketika ia diperlakukan tak adil. Semuanya ia juga merasakanya. Ia berfirkir Vanya terlalu kecil untuk menjalani semua ini. terlalu kecil untuk merasakan semua ini. Lalu ia mencium kening Vanya dan meninggalkan Vanya tertidur dengan pulasnya di tempat tidur...
SKIP
*pagi*
Vanya melihat handphonya, tak ada pesan dari siapapun, entah dari Niall. Lalu ia berjalan menuju kamar mandi.
90) Membersihkan dirinya, dan mengganti semua pakaianya. Dan pergi ke sekolah dengan kevin. Hatinya gundah, ia bingung apakah Niall masih marah dgnya? Apa Niall akan membencinya??? Ia bingung.
Ia berjalan lemas menuju kelas,ditengoknya kelas dgn harapan ia menemukan niall disana.Namun ia tak melihatnya kelas kosong. Sepi,&sunyi.
Skip
*sore*
Vanya hanya terduduk lemas di tempat tidurnya sambil memainkan handphonenya tiba-tiba ada pesan masuk.
-From Morgan : "Hai Van? aku bosan bagaimana jika kita keluar.Mungkin ke cafe?? Atau ke kedai es krim?" Isi pesan tersebut
Lalu Vanya menyetujuinya, dan Morgan segera menjemput Vanya dirumahnya....
“DOR!” morgan mengagetkannya yg sedang menonton TV.
Lalu mereka berangkat menuju taman bermain, setelah puas ia mengajak morgan kekedai es krim.
“morgan kekedai es krim yuk” ajaknya.
“oke ada kedai es krim enak didekat sini ayo kita ke sana.” Kata morgan mengiyakan permintaan vanya
Saat akan ke kedai eskrim.Seeorang yang sangat dikenalnya. Ia melihat Niall bercanda ria dengan Ash dan Ash mencium pipi Niall! Tiba" sesak yg sama saat ia melihat mereka kemarin kembali merasuki dadanya. Tapi ia tak mengurungkan niatnya untuk pergi kekedai itu.
Niall POV.
Aku sebenarnya kesini bersama Zayn, (yn), Ashley, dan Oliv..
Tapi Zayn pergi bersama (yn) dan Oliv sedang kekamar mandi. Sampai aku melihat Vanya berjalan berduaan dengan morgan! Sial mau apasih anak itu dekat" vanya? aku cemburu, sangat amat cemburu. dan kini yang ada diotakku hanyalah menjalankan rencanaku.
Yah rencana awalku. Ku lirik morgan dan vanya. rupanya ia duduk tak jauh dari mejaku. Oke langkah pertama.
"kau sangat manis sore ini Ash” kataku sengaja ku keraskan suaraku.
“oh benarkah?? Apakah aku lebih cantik dari Vanya??” tanya Ash
“ya, begitulah.” Kataku.
“aaw thank?s babe..” kata Ashley lalu menciumku.
“thank?s, aktingmu keren” bisikku.
“hahaha, urewl” kata Ashley.
Vanya POV.
Ya tuhan.. ada apalagi kali ini?? itu Niall!!! memegang tangan Ashley dengan mesranya. Dan kalian tau?? Mereka berciuman..
Kini dadaku terasa sesak sekali. Nafaskupun mulai sedikit tersengal. Morgan yang melihat perubahan sifatku itu angkat bicara..
“Vanya? apa kau baik-baik saja??” tanya morgan.
“aku.. aku tak apa.. aku hanya.. sedikit sakit..” kataku memegangi dadaku.“awh”pekikik ku tiba" kepalaku pusing. Amat sangat sakit. Tuhan, kumohon jangan sekarang aku takut jika kejadian pagi itu terulang lagi. Aku takut jika banyak orang melihatku dgn mengelap hidung penuh dengan darah. Namun, tiba"Tes..tes Tes.. darah segar keluar dari hidungku
“sial! kenapa harus sekarang!!!” gumamku.
“Vanya kau tak apa??” kata morgab panik.“apa kau sudah minum obat sebelum berangkat tadi??”
“belum” kataku membersihkanya darah. Tiba" buk!!! Buk!! Niall memukul morgan kencang. Dan tiba” Oliv berlari menuju kearahku,memelukku erat aku tidak tau dari mana Oliv datang.
“hentikan”kataku tetap meanahan rasa sesak
“apa yang kau lakukan pada Vanya?kurang ajar!”kata Niall memukuli morgan sampai jatuh ke tanah
“hentikan Niall” air mata mengalir dipipiku.
“diam kau Vanya, ternyata kau mengingkari janjimu.Kau memiliki orang lain dibelakangku hah? Jadi kau tak pernah marah padaku ketika aku dekat dgn gadis lain karna kau tidak mencintaiku kan?” kata Niall kpdku.
“tidak,kami hanya berteman Niall” kataku ditengah isak tangisku.“maafkan aku Niall. bukan karna itu” kataku berusaha meredam emosiku.
“sudahlah,aku tak perduli.Jangan temui aku!”kata Niall lalu pergi. Oliv tetap memelukku erat.
Kulepas pelukannya, lalu ku temui morgan. “kau tak apa? Maafkan aku” kataku terisak.
“tak apa, ya tuhan!!! Lihat hidungmu,” katanya panik yang diikuti dengan teriakan oliv.
Kepalaku sakit bagai ditimpa batu berton-ton.Aku tak mampu menopang tubuhku lagi.Dan tiba" semua jadi gelap.&aku tak merasakan apa" lagi
AuthorPOV.
“Morgan, Vanya pingsan!” teriak oliv yg menopang tubuh vanya.
“ya tuhan sini ku bantu.” morgan lgsg menggendong vanya.
Akhirnya vanya diantar pulang oleh morgan.
*at home*
“Kak kevin?? Kau mendengarku?? Tolong bukakan pintunya..” teriak morgan.
“Vanya? ada apa denganya?” tanya kevin panik.
“ia pingsan ketika dikedai tadi” kata morgan.
Kevin menyuruh morgan membawa vanya ke kamar. Wajah vanya terlihat pucat, sangat amat pucat.
“bagaimana ini kak???” kata morgan panik.
“tenang, dokter akan datang beberapa menit lagi. Mungkin ia dirawat dirumah. Sebaiknya kau pulang. kau besok sekolahkan?” kata kevin.
“tapi.. vanya???” kata morgan.
“ia tak apa, percayalah padaku. Terimakasih ya, sudah mengantarnya pulang :)” kata kevin.
Tak lama kemudian dokter datang & memeriksa vanya. Ia tak diperbolehkan sekolah selama 4hari, ia perlu istirahat total menenangkan fikiran. Itulah yg akan terjadi jika ia tak mampu menahan emosinya.
Skip
*pagi*
Author POV
Vanyaa terbangun.“kau sudah sadar?” kata kevin tersenyum.
“ya, aku harus ke sekolah kak, ini sudah siang!” kata Vanya kaget
“tidak, kali ini kau harus berada di ranjangmu selama 4 hari kedepan. Aku tak ingin kejadian seperti semalam terulang kembali” Kata kevin.
“tapi, aku ingin ke sekolah, bertemu yg lain” rengek vanya
“tidak! Sudahlah sayang, kau disini saja, aku akan menjadi perawatmu seharian penuh ini.” kata kevin.
“kau tidak kuliah??” tanya vanya
“tidak, aku ingin menemani vanya kecilku ini..” kata kevin.
“yeyy..baiklaah..” kata vanya lalu tersenyum.
SKIP
2 days later *at school*
Niall tak ingin mendengar semua penjelasan oliv tentang vanya semenjak kejadian itu,ia terus menghindar dari oliv
Tapi, kali ini oliv berhasil menceritakan semuanya pada Niall.“Niall, aku ingin bicara denganmu” kata oliv menemui meja Niall.
“apa?Tentang vanya?aku tak ingin mendengarnya!”kata Niall
“tunggu! Kau tau apa yang terjadi kemarin?” kata oliv menarik tangan Niall
“apa??? Ia bermesraan dengan morgan?? Sudah ku tebak.” Kata Niall tersenyum kecut. Dan memalingkan wajahnya dari oliv.
“kau salah Niall! Beberapa hari lalu,saat kita dikedai es krim dia pingsan!. Saat kau pergi meninggalkanya kemarin!” kata oliv
Lalu Niall memutar kepalanya ke arah oliv.“sungguh?” kata Niall menjadi panik.
“Dan sudah 4hari ini ia tak masuk sekolah karnamu!”kata oliv
“benarkah??” katanya tak percaya.
“lebih baik kau temui morgan. Ia ingin mengatakan sesuatu padamu. ttg kejadian kemarin”Kata oliv.
“dimana ia sekarang?” tanya Niall.
“ia menunggumu di tempat ketika kau berduaan dengan Ash. Ditaman.” Kata oliv dingin lalu pergi.
Akhirnya Niall menemui morgan ditaman, “aku ingin menceritakan kejadian beberapa hari lalu saat dikedai es krim apa kau tau?”kata morgan
"Kau tau? Kemarin vanya pingsan. Ia tak mampu menahan semua emosinya. Dan itu semua karnamu. Karna kau membentaknya kemarin. Karna kau tlah membuatnya menangis kemarin.” tambah morgan
“kenapa bisa begitu?”tanya Niall.
“kau tau kenapa ia tak pernah marah padamu?”
“karna dia tidak mencintaiku!” kata Niall
“kau salah, kau tak tau apa yg dideritanya selama ini.”
“ada apa denganya?” tanya Niall dingin.
“kau tau? Ia memiliki penyakit jantung sejak lahir! Dimana penyakit itu memaksanya u/ selalu tersenyum kpd siapapun walau ia merasa sakit. Walau ia menderita Niall!! Vanya memang tak pernah marah, sejak kecil ia tersenyum.Walau ia harus merasakan sakit.&kau harus tau itu! Aku tau ia tak pernah menceritakan ini semua kpdmu karna ia tak ingin membuatmu khawatir! Ia tak ingin membuatmu takut&kasihan padanya. Ia mencintaimu tulus. Kau tau saat kau berusaha membuatnya marah dan cemburu? ia merasakan sakit! sakit yg tak dpt ia ungkapkan“
“ya tuhan,aku tak tau semua itu,aku memang bodoh! Aku memang pacar yang buruk! Hingga aku tak mengetahui semua itu,maafkan aku”kata Niall
“yeah&sekarang ia sedang tertidur lemas di rumahnya.Karna setauku, setelah ia pingsan ia harus masuk rumah sakit ber hari". Apa kau tau? Kali ini vanya hanya perlu beristirahat di rumah. Sebaiknya kau temui dia, sebelum semua terlambat.” Jelas morgan panjang lebar.
“sepertinya aku harus menemuinya sekarang! Yah aku harus menemuinya. Terimakasih morgan, terimakasih” kata Niall tersenyum lalu pergi.
Niall segera pergi ke rumah vanya. Diketuknya pintu berwarna coklat di hadapanya itu. Tak lama kemudian sesorang datang menemuinya.
”hai, Apa vanya ada di rumah?” tanya Niall
“oh tentu,dari kemarin ia ingin bertemu dgnmu.jangan buat ia mengeluarkan emosinya”kata kevin.
“baiklah” kata Niall berjalan menuju kamar vanya&membuka pintunya.“hai babe” panggil Niall.
“Niall kau datang?” kata vanya tak percaya.
“ya, aku datang kemari untuk mengatakan,maafkan aku,aku tak bermaksud memarahimu,maafkan aku”kata Niall lgsg memeluk vanya
“tak apa, aku baik" saja kok” kata vanya tersenyum manis. senyuman tulus untuk kekasihnya. Senyuman yg sangat berarti bagi Niall...
“Niall kita ke taman belakang yuk. aku bosan disini.”Kata vanya berusaha untuk bangun.
“ayo,aku bantu”kata Niall lalu menuntunnya ketaman
*taman*
"Van, aku memiliki sesuatu untukkmu” kata Niall
.“apa?”
“tutup matamu”lalu dirasakanya ada sesuatu yang tergantung di leher vanya
“buka matamu” kata Niall. dan cup niall mencium pipi vanya.Lalu pipinya bersemu.Dilihatnya kalung berbentuk kunci yang indah dilehernya.
“Ini indah tapi ini kunci apa?"
“kau menyukainya?Oh itu adalah kunci dari ini.”kata Niall mengambil sebuah kotak musikyg sangat cantik.
“memutarnya disini,akan terdengar melodi indah.Kau menyukainya?”tanyaNiall
“ini indah.aku menyukainya,terimakasih” vanya memeluk Niall
"Apa malam ini kau boleh pergi?" tanya Niall.
"ah, aku tak tau kenapa?" jawab vanya
"Aku akan menjemputmu nanti malam kalau begitu" :)
Vanya POV.
Sebentar lagi Niall menjemputku. Aku menyiapkan diriku, aku memakai berwarna pink selututku. Dan beberapa alat make up.
Entah mengapa, hari ini dadaku terasa sesak.Sulit rasanya untuk bernafas. Dan itu semua memperlambat gerakanku.Aku benar" terlihat pucat
Kuatur make up ku agar wajahku tdak terlalu pucat. Dan kuatur semua agar senatural mungkin.Rambut panjangkuku biarkan terurai dgn indah.
Tak lama Niall menjemputku. Dia terlihat sangat tampan malam ini
“hai, kau terlihat cantik malam ini.” kata Niall membuat pipiku memerah.
“terimakasih kau juga tampan”kataku.
Ternyata Niall mengajakku kepesta berdansa..terus berdansaa.. mengikuti alunan lagu yg indah.. Sampai tubuhku terasa berat.Tapi aku menahanya.Aku tak ingin malam yang indah ini berantakan. Ditengah pesta Niall mengajakku pergi?
Ternyata dia menagjakku ke pantai. Untuk apa ia mengajakku malam-malam begini ke pantai??? Suasana pantai begitu sepii.. dan dingin. Ku usap kedua bahuku. Ia sangat perhatian padaku. Diberikanya jaket yang ia kenakan untukku. Ia menutup mataku daaaannn..
Ketika kubuka matakuku lihat sebuah karpet, penuh lilin & beberapa makanan dibawah pohon besar penuh dgn lampu bintang di pinggir pantai. Kami ber2 menikmati suasana pantai yg indah. Suasana benar benar indah saat itu.
Namun entah mengapa ku rasakan sakit di dadaku. Kapalaku yang tadinya sedikit pening kini menjadi-jadi. Aku butuh ketenangan.
“Niall?” pangilku.
“yah babe?” jawabnya.
“kiss me?” mintaku.
Lalu Niall menciumku hangat. Tapi, darah mengalir dari hidungku ini. awalnya Niall ingin menghentikanya namun cepat-cepat ku cegah.
“please Niall”
Di sela" ciuman itu,air mataku tak dptku bendung lagi.Dadaku sakit.Kepalaku juga sangat sakit bagai ditimpa ber ton2 batu. Aku lelah merasakan semua ini. ku rasa, tuhan hanya memberiku waktu untuk bernafas hingga hari ini, tubuhku semakin lama semakin melemas
“i love u soo much Niall” kataku terakhir kalinya. Aku lelah,ingin memejamkan mataku dimana tdk ada rasa sakit ini & semuanya pun gelap.
Author POV.
Vanya telah pergi, meninggalkan semuanya. Meninggalkan mom dan dad yang disayanginya, meninggalkan kevin kakak tercintanya.. Meninggalkan Oliv dan Morgan sahabat tercintanya dan yang terpenting Meninggalkan rasa sakit yang dideritanya di dunia ini.
Walau sebenarnya ia memiliki sebuah kebahagian besar yg benar" ia rasakan saat bersama Niall. Niall tak menyadari bahwa Vanya telah pergi. Yang ia rasakan hanya pipinya yang basah karna darah vanya yang terus mengalir. Lalu Niall membuka matanya dan menyudahi ciuman itu.
"kau tidurkan Van?” kata Niall memegang kedua pipi vanya. tak terasa air mata mengalir dipipinya. Ia belum benar" merelakannya pergi.
Namun ia harus melakukanya agar vanya bahagia.“tidurlah, aku mencintaimu. I love you so much” lalu diciumnya kening vanya.
SKIP
Tak terasa sudah 2 minggu vanya meninggalkan dunia ini. ia belum percaya bahwa vanya telah pergi. Selama itu ia jadi anak yg pemurung. Sampai pada suatu hari kevin menemui Niall dan menyerahkan buku diary dan sebuah handicam milik vanya...
“and when you smilee.. the whole world stops and stares of a while..
cause boy you're amazing.. just the way you are..
I love you Nialll.. muuuuaaachhh!!!”
dalam video itu, vanya berrnyanyi dengan riangnya. Dan itu membuat Niall tersenyum. Ia percaya bahwa vanya kini telah bahagia. Lalu dibukanya buku harian milik vanya.dibacanya tulisan tangan vanya. tak terasa air mata menentes dari kedua matanya... lalu dibukanya sebuah buku diary berwarna coklat milik vanya.
Hellow my old diary. Hahaha aku sudah lama mencarimu.. dan kini aku menemukanmu.
aku ingin menceritakan 1 hal padamu.
tentang seseoratng, seseorang yang ku cintai.
yah greyson. aku sangat mencintainya.
walau terkadang ia membuatku merasakan sakit.
aku tetap mencintainya. Dan kau tau??? Ia yang membuatku mampu bertahan di tengah-tengah rasa sakitku ini..
dear diary..
aku tau mungkin tuhan sudah menginginkanku kembali tak lama lagi..
tapi.. aku rasa aku belum siap meninggalkanya
meninggalkan Niall..
meninggalkan senyuman manisnya yang menenangkan..
aku masih takut tak biasa melihat mata birunya yang indah..
aku ingin memeluknya...
tapi.. ya tuhaan..??
boleh ku mohon sesuatu darimu???
jika kau menghendaki aku pergi tak lama lagi..
bolehkah aku meminta kesempatan untuk bertemu denganya esok??
mencium dan merasakan pelukanya yang hangat??
aku mohon.. jadikan perpisahanku denganya menjadi hadiah kecil yang terakhir untukku..
oh iya.. aku mohon satu hal lagi tuhan..
apakah kau bisa menjaga Niall untukku??
berkatilah dia.. agar dia selalu tersenyum untukku..
agar ia dapat emngingat semua rasa sayang yang ku tinggalkan untuknya..
aku mencintaiya.. sangat mencintainya..
Isi dari buku harian milik dean. Niall tak mampu lagi menahan air matanya. kini ia menangis. Air mata turun deras di pipinya. Setelah membaca isi diary itu.. Niall mengambil sebuah kertas berwarna pink. Dibukanya ketas itu..
Hai greyson?? Hai my lovely boyfriend..
aku tau mungkin ketika kau membaca ini..
aku sudah tidak bersamamu lagi..
bagaimana kabarmu hari ini???
ku harap tuhan menepati janjinya
aku memohon padanya untuk menjagamu disana..
aku tahu, beberapa waktu lalu kau marah karna aku tak pernah
cemburu atau marah ketika melihatmu dengan gadis lain.
itu karna.. aku sakit. Tuhan tak mengijinkanku marah padamu.
aku mengerti, kau sudah mengetahui semua yang ku alami.
tapi.. ini semua bukan kehendaku, ini kehendak tuhan...
tersenyumlah sayang.. tersenyumlah...
aku tak ingin melihatmu bersedih. Jika kau menangisi semua ini..
itu pertanda kau tak membolehkanku untuk bahagia disini..
ingat greyson.. aku meninggalkanmu dengan senyuman..
dan kau harus meneruskan senyumanku...
senyuman kita,,
aku selalu memohon kepada tuhan agar selalu menjagamu.. agar kau
bisa selalu mengingatku.. selalu mengingat rasa sayangku..
oh iya.. jaga si cherry baik baik ya??
yah cheryy bonekah kotak musik yang kau beriakan padaku..
aku menyukainya setiap hari aku memutarnya..
sayang tuhan tidak mengijinkanku memilikinya lebih lama..
perlu kau tahu greyson.. selama aku bernafas.. aku mencintaimu..
selalu mencintaimu..
walau akhirnya aku harus meninggalkanmu.. tapi aku bahagia.
satu hal lagi yang harus kau ingat. Tersenyumlah Niall..
selalu tersenyumlah untukku..
tunjukkan kau menyayangiku seperti aku menyayangimu..
THE END~
Leave your comment!<3
Hi namaku Verena Victory, nama panggilanku Vanya. Aku tinggal di UK. Hidupku enggak seindah kyk yg kalian semua bayangin. Walaupun aku punya keluarga yg utuh, tapi aku tetap merasa kesepian. Ya, aku gk pernah dianggap sama ortuku. Tapi, kakakku. Kakakku selalu disayang oleh ortuku. Aku punya satu kakak cowok, namanya Kevin Victory. Walaupun ortuku gk sayang sama aku, tapi kakakku...
Dia selalu ada buat aku. Dan selain dia aku punya 1 orang laki" yg membuatku sangat berati di hidup ini. Ya he's my lovely boyfriend. He's Niall Horan from One Direction.
Vanya P.O.V.
Morning world! Aku sapaku pada dunia yg kejam ini. Tapi aku masih bersyukur...
Pagi ini kulangkahkan kakiku ke ruang makan di mana ada ayah, ibu, dan my lovely brother.
"Morning everybody..." sapaku ke ortuku dan kakakku. "Morning, Van" jawab kak kevin. Dan kalian tau, ya mereka tidak menganggapku lagi. Rasanya sakit, aku ingin marah, tapi aku gk bisa, aku tetap tersenyum menghadapi semua ini. Cepat" aku mengambil sarapanku n aku makan. Mereka berdua, ortuku, mereka selesai makan dan akan bekerja. "Bye honey" kata ibuku ke kak kevin dan mencium pipinya.
Dan mereka langsung pergi gitu aja. Tanpa menyapaku, ya tanpa menyapaku. Kalian ingin bertanya gimana perasaanku setelah itu? Sakit, teramat sakit... Kak kevin yg tau bagaimana perasaankupun lgsg berkata padaku "Tenaglah Van. Mereka pasti berubah" Dan dia lgsg memelukku. Sampai akhirnya aku merasa pusing, dan sakit pada dadaku, sangat sakit. Dan hidungku mulai mengeluarkan darah..Aku berusaha menutupinya dari kak kevin, dia sudah ada di depan rumah untuk menugguku keluar. Dengan cepat aku makan obatku..
Aku gk mau buat dia khawatir. Akhirnya aku keluar rumah dengan muka pucatku,kak kevin bertanya"Kenapa mukamu pucat? Ku ambilkan obat ya?"
"ah, mungkin ini karena aku kurang tidur" jawabku bohong. Akhirnya aku ke sebuah sma. Aku berpamitan kpd kak kevin untuk masuk sekolah
Niall P.O.V.
Aku merupakan laki" paling beruntung di dunia ini, ya aku mempunyai Vanya dan dia segalanya untukku. Sekarang ini aku bersama yg lain, ya Liam, Zayn, Louis, Harry, ada di kantin sekolah just to wait my princess...
"Niall, ayo cepatlah kekelas, bentar lagi bel"ajak Zayn
"Tunggulah sebentar lagi,aku yakin sebentar lagi dia datang"jawab Niall gelisah
Akhirnya Vanya datang bersama sahabatnya Oliv...
"Niall, itu dia Vanya!" tunjuk Harry ke seorang gadis yg berjalan ke arahku. "OMG! My Princess, why you late today? I really worried!"kataku
"Sorry, tadi aku balik kerumah lagi ada yg ketinggalan" jawab Vanya bohong "Tapi, kenapa wajahmu pucat sekali, apa kau sakit?"
"Ah, aku tadi tidur terlallu larut. Don't worry."jawab Vanya dgn senyum manisnya dan dibaliknya ia merasa sangat bersalah karna bohong.
Author P.O.V.
Akhirnya mereka kekelas mereka, the boys, vanya, oliv, bersama-sama, karena mereka punya kelas yg sama hari ini...
At class, "Morning class" kata guru yg saat itu mengajar. Saat itu ada gossip bahwa hari ini ada siswa baru...
"okey guys, pasti kalian udah dengerr kalo kita kedatangan murid baru, so please to enter the class boy, and introduce ur self"
Akhirnya murid baru itu masuk ke dalam kelas, dan memperkenalkan diri "Hei, My name's Morgan, I'm from L.A."
Vanya terkejut mendengar nama Morgan, dan dia berasal dari L.A. Ya dia saat itu tengah membaca novel...
"OMG! Morgan, I miss u" kata Vanya ke sahabat kecilnya itu dan berlari memeluknya. "Wow, Hi Vanya, hahaha, miss u too!" jawab Morgan.
Yaps, Morgan adl sahabat mungkin bisa dibilang sahabat sejati, cuma dia yg tau semuanya, ya semuanya yg tmn" Vanya gk tau.
"Ehem!" Niall berdehem sangat keras tanda ada kecemburuan di dirinya....
Vanya hanya bersikap biasa karna dia memang tidak mempunyai perasaan ke Morgan maupun sebaliknya..
SKIP.
Niall P.O.V.
Di kelas tadi Vanya menjelaskan apa hubungannya dengan Morgan, dan Morgan pun juga mengaku statusnya hanya bestie.
Pulang sekolah.... "Van, hari ini ada yg menjemputmu?" tanyaku,
"Ya, kevin akan menjemputku" katanya dgn senyum manisnya...Senyumnya itu adl hal pertama yg membuatku jatuh cinta padanya. #eaaa
Ku lihat wajahnya terlihat sedikit pucat.“Van? apa lu baik" saja?” tanyaku. Aku khawatir.
“ah, tdk.Mungkin hanya kecapean.ayo kedepan”
“baiklah”jawabku.Ternyata Zayn sudah ada didpn menungguku.Aarrh dasar, sudahku bilang u/ menungguku telat agar aku bisa menemani Vanya
Akhirnya aku berpamitan ke Vanya, dan pulang bersama Zayn. “Niall aku harus ke toko kue dulu, kau mau mengantarku kan?” kata Zayn.
“heh?Ada yang ulang tahun?”tanyaku.“tdk, aku hanya ingin membeli kue permintaan maaf untuk (yn).ia marah karna salah paham.”Jelas Zayn.
“haha,dasar,salah sendiri dekat" gadis lain.Kaya Vanya dong,ia tak se over itu padaku”kataku.
“haha, dia marah padaku itu karna cemburu.Aku senang jika dia cemburu,berarti ia tak mau kehilanganku.Justru klo cew bersikap biasa aja klo bfnya dekat sma cew lain,itu berarti. ia tak begitu mencintaimu.”Kata Zayn
Hah?? Benarkah seperti itu?? Tapi.. tapi.. itu seperti sikap Vanya kpdku.Ia tak pernah marah dgnku. Maksudku,ia tak pernah cemburu dgn cew lain yg dekat dngnku. Ia tak memamrahiku,menjewerku/apalah, ia hanya tersenyum&berkata manis. Apa benar ia tak mencintaiku?Sepertinya aku harus mengujinya.Aku hanya ingin tau apa benar kata" zayn barusan. Kyknya aku harus mengujunya.
*keesokan harinya**at school*
Pagi ini kujalankan rencanaku. Ku ceritakan semua rencanaku pada the boys & oliv. Awalnya oliv menolak,namun akhirnya ia juga setuju dgn rencanaku.Saatnya! Kudekati gerombolan gadis yg sedang berkumpul diujung kelas.-_-
“hai! Apa yg kalian lakukan?” tanyaku ramah.“oh hai Niall” kata mereka serempak seperti paduan suara -_-
“Niall bantu kami! kami kesulitan mengerjakan semua tugas ini, maukan kau membantu kami..” kata salah seorang dari gadis-gadis itu. -_-
“tentu”kataku.“yey!!!” kata mereka serempak. Lalu duduk diantara mereka. aku me nunggu" kedatangan Vanya.Kulihat,Vanya sudah datang.
Ku gencarkan rencanaku. Denagn memberi mereka candaan kecil di.dan kamipun tertawa bersama.Vanya memandanga ke arah kami..
Begitu pula aku juga memandang ke arahnya. Namun.. tak ku lihat ia marah atau kesal. Dia malah tersenyum manis. Sial rencanaku gagal..
VanyaPOV.
Ya tuhan,cobaan apa lagi ini? Niall dgn gadis" cantik di sekelilingnya. Kau taukah prasaanmu klo cowokmu berada didekat gadis lain. Apa ia tak mtau perasaanku? Aku sakit, aku ingin marah! Aku ingin sekali memarahinya. Itu yang ku rasakan. Namun, aku harus menahanya/tubuh rapuhku ini akan tersiksa jika aku tak menahan semua rasa ini dan membiarkan emosiku meluap-luap. Ku pasang senyum bodohku. Entah apakah benar yang ku lakukan ini.Aku segera menemui Lia yg ada dimejanya.
“hai Oliv” sapaku riang.
“hai my lovely bestie i miss you :*” katanya.Dia memang gadis cerewet.Namun kata"nya selalu bisa membuatku tersenyum.“i miss you too"
“Vanya?”panggilnya.“hem?” jawabku.“Lihat, Niall sedang bersama gadis" disana kau tak cemburu?”tanyanya.
Sontak aku terkaget. Bagaimana tidak cemburu Oliv? Aku cemburu! Aku ingin marah hanya saja aku tak bisa. Lalu ku jawab..“mmm, tidak! Dia membantu mereka mengerjakan tugas2” Kataku
“apa? Sungguh?Kau marah? Bgmana klo dia tertarik dgn salah seorang dri meraka?” kata Lia.
"tidak, ia setia.&ia sudah berjanji Oliv :)”kataku.
“Van,cow butuh dimarahi klo dia salah.kau sbg gfnya harus memberinya batasan -_-“
Aku tdk bisa marah Oliv, apapun yg terjadi, atau aku akan kehilangan semuanya termasuk kau dan Niall! Andai aku bisa mengatakan ini kpdmu.
AuthorPOV
Rencana kedua.Kali ini ia meminta bantuan Ashley. Niall berpura-pura dekat dgnya. Duduk berduaan ditaman dgnya. Vanya berjalan mencari Niall untuk mengembalikan novel miliknya tiba2 melihatnya bermesraan dengan Ashley. Berpegangan tangan&bercanda. Rasa sesak menyelimuti dadanya. Namun, Vanya masih bisa menahan semua itu. Lalu ia pergi menemui mereka berdua dan tersenyum manis.
“hai Niall! hai Ash!” sapa Vanya riang. Dgn senyum manisnya.
“oh hai babe” kata Niall singkat lalu meletakkan tanganya di bahu Ashley.
“apa aku mengganggu kalian?”tanyanya sambil tetap tersenyum.
“tidak, kau tdk mengganggu kami, ada apa?”tanya Niall&memegang bahu Ashley.
“oh bagus lah kalo begitu,aku hanya ingin mengembalikan ini” katanya lalu menyodorkan novel milik Niall.
“ha-hanya ini???” tanya Niall.
"aku duluan ya! bye” kata Vanya lalu pergi meninggalkan mereka berdua. Niall terlihat geram.
“sial!!!! kita gagal!!!” katanya geram.
Saat Vanya akan kembali kekelas ia buru" dan?
*BRUK*
dia menabrak Morgan. Morgan memang sudah jarang bertemu dengan Vanya akhir" ini.
“hei bagaimana kabarmu?? Lebih baik??” tanya morgan.
“yeah sama seperti dulu. Tak ada yang berbeda.” Kata Vanya sedikit murung.
Hembusan angin menerpa wajahnya yang pucat.“Vanya?? apa kau baik-baik saja?? Wajahmu sedikit pucat.” Tanya Morgan.
“hahhaha tidak mungkin hanya kecapekan..tugas semakin banyak” kata Vanya.
“aku juga terkadang bosan dengan rutinitas ini hahaha” kata morgan.
Mereka bercanda.Niall yang tak sengaja melihat mereka terlihat geram.Itu yang ia rasakan, walaupun morgan sebatas bestie dari Vanya.Karna tak ingin semakin panas,Niall segera pergi dari tempat itu.
“lihat saja, aku akan membuatmu cemburu besok..” gumam Niall lalu pergi.
Akhirnya Vanya harus kembali ke kelas karena bel sudah berbunyi...
*di kelas*
“hai Nialler” panggilnya ke Niall.
“...” tidak ada jawaban.
“kau marah??? Ada apa?? Apakah aku melakukan kesalahan??” tanyanya.
“tidak, tinggalkan aku sendiri.” Kata Niall dingin.
“Niall?” tanyanya lagi.
“sudahlah aku ingin sendiri! tinggalkan aku sendiri!” bentak Niall
“oke, baiklah, Nialler jika itu membuatmu lebih baik.” Katanya lalu tersenyum manis ke arah Niall walau tak dinggubrisnya sama sekali.
SKIP.
Bel pulang akhirnya berbunyi, semua senang Begitupula Vanya juga berjalan dengan wajahnya yang lebih pucat dari sebelumnya. Ia hanya berharap Kevin segera menjemputnya dan membawanya pulang. Rasa pening mulai merasuki kepalanya. Ia hanya bisa menahan rasa sakit Wajahnya terlihat semakin pucat.
*athome*
Kevin membantunya berjalan, ia terlalu lemas dan kesulitan untuk berjalan sendiri.
“apa kau ada masalah? Kau tak biasanya kyk gini” kata kevin halus terduduk disamping tempat tidur
“aku tak apa..” kataVanya tersenyum. “aaww.”Pekiknya.
“kau berbohong Van. lihat, itu hidungmu”kata Kevin yg melihat darah menetes dari hidung Vanya. ia segera mengambil tisu.
“ooh tak apa kak, aku ingin makan. Maukah kau membantuku mengambilkan beberapa makanan?? Aku lapar hehe..” kata Vanya sedikit terkekeh.
“baiklah, sweety tunggu sebentar..” kata kevin lalu pergi kebelakang mengambilkan makanan untuknya.
Lalu kevin datang membawa makanan&obat. Setelah selesai makan Vanya tertidur pulas dengan menggenggam tangan Kevin erat. Kevin yang mulanya tertidur tiba-tiba terbangun. Mengusap pipi Vanya. secara tak langsung, ia juga merasakan semua penderitaan Vanya. rasa sakit Vanya ketika ia diperlakukan tak adil. Semuanya ia juga merasakanya. Ia berfirkir Vanya terlalu kecil untuk menjalani semua ini. terlalu kecil untuk merasakan semua ini. Lalu ia mencium kening Vanya dan meninggalkan Vanya tertidur dengan pulasnya di tempat tidur...
SKIP
*pagi*
Vanya melihat handphonya, tak ada pesan dari siapapun, entah dari Niall. Lalu ia berjalan menuju kamar mandi.
90) Membersihkan dirinya, dan mengganti semua pakaianya. Dan pergi ke sekolah dengan kevin. Hatinya gundah, ia bingung apakah Niall masih marah dgnya? Apa Niall akan membencinya??? Ia bingung.
Ia berjalan lemas menuju kelas,ditengoknya kelas dgn harapan ia menemukan niall disana.Namun ia tak melihatnya kelas kosong. Sepi,&sunyi.
Skip
*sore*
Vanya hanya terduduk lemas di tempat tidurnya sambil memainkan handphonenya tiba-tiba ada pesan masuk.
-From Morgan : "Hai Van? aku bosan bagaimana jika kita keluar.Mungkin ke cafe?? Atau ke kedai es krim?" Isi pesan tersebut
Lalu Vanya menyetujuinya, dan Morgan segera menjemput Vanya dirumahnya....
“DOR!” morgan mengagetkannya yg sedang menonton TV.
Lalu mereka berangkat menuju taman bermain, setelah puas ia mengajak morgan kekedai es krim.
“morgan kekedai es krim yuk” ajaknya.
“oke ada kedai es krim enak didekat sini ayo kita ke sana.” Kata morgan mengiyakan permintaan vanya
Saat akan ke kedai eskrim.Seeorang yang sangat dikenalnya. Ia melihat Niall bercanda ria dengan Ash dan Ash mencium pipi Niall! Tiba" sesak yg sama saat ia melihat mereka kemarin kembali merasuki dadanya. Tapi ia tak mengurungkan niatnya untuk pergi kekedai itu.
Niall POV.
Aku sebenarnya kesini bersama Zayn, (yn), Ashley, dan Oliv..
Tapi Zayn pergi bersama (yn) dan Oliv sedang kekamar mandi. Sampai aku melihat Vanya berjalan berduaan dengan morgan! Sial mau apasih anak itu dekat" vanya? aku cemburu, sangat amat cemburu. dan kini yang ada diotakku hanyalah menjalankan rencanaku.
Yah rencana awalku. Ku lirik morgan dan vanya. rupanya ia duduk tak jauh dari mejaku. Oke langkah pertama.
"kau sangat manis sore ini Ash” kataku sengaja ku keraskan suaraku.
“oh benarkah?? Apakah aku lebih cantik dari Vanya??” tanya Ash
“ya, begitulah.” Kataku.
“aaw thank?s babe..” kata Ashley lalu menciumku.
“thank?s, aktingmu keren” bisikku.
“hahaha, urewl” kata Ashley.
Vanya POV.
Ya tuhan.. ada apalagi kali ini?? itu Niall!!! memegang tangan Ashley dengan mesranya. Dan kalian tau?? Mereka berciuman..
Kini dadaku terasa sesak sekali. Nafaskupun mulai sedikit tersengal. Morgan yang melihat perubahan sifatku itu angkat bicara..
“Vanya? apa kau baik-baik saja??” tanya morgan.
“aku.. aku tak apa.. aku hanya.. sedikit sakit..” kataku memegangi dadaku.“awh”pekikik ku tiba" kepalaku pusing. Amat sangat sakit. Tuhan, kumohon jangan sekarang aku takut jika kejadian pagi itu terulang lagi. Aku takut jika banyak orang melihatku dgn mengelap hidung penuh dengan darah. Namun, tiba"Tes..tes Tes.. darah segar keluar dari hidungku
“sial! kenapa harus sekarang!!!” gumamku.
“Vanya kau tak apa??” kata morgab panik.“apa kau sudah minum obat sebelum berangkat tadi??”
“belum” kataku membersihkanya darah. Tiba" buk!!! Buk!! Niall memukul morgan kencang. Dan tiba” Oliv berlari menuju kearahku,memelukku erat aku tidak tau dari mana Oliv datang.
“hentikan”kataku tetap meanahan rasa sesak
“apa yang kau lakukan pada Vanya?kurang ajar!”kata Niall memukuli morgan sampai jatuh ke tanah
“hentikan Niall” air mata mengalir dipipiku.
“diam kau Vanya, ternyata kau mengingkari janjimu.Kau memiliki orang lain dibelakangku hah? Jadi kau tak pernah marah padaku ketika aku dekat dgn gadis lain karna kau tidak mencintaiku kan?” kata Niall kpdku.
“tidak,kami hanya berteman Niall” kataku ditengah isak tangisku.“maafkan aku Niall. bukan karna itu” kataku berusaha meredam emosiku.
“sudahlah,aku tak perduli.Jangan temui aku!”kata Niall lalu pergi. Oliv tetap memelukku erat.
Kulepas pelukannya, lalu ku temui morgan. “kau tak apa? Maafkan aku” kataku terisak.
“tak apa, ya tuhan!!! Lihat hidungmu,” katanya panik yang diikuti dengan teriakan oliv.
Kepalaku sakit bagai ditimpa batu berton-ton.Aku tak mampu menopang tubuhku lagi.Dan tiba" semua jadi gelap.&aku tak merasakan apa" lagi
AuthorPOV.
“Morgan, Vanya pingsan!” teriak oliv yg menopang tubuh vanya.
“ya tuhan sini ku bantu.” morgan lgsg menggendong vanya.
Akhirnya vanya diantar pulang oleh morgan.
*at home*
“Kak kevin?? Kau mendengarku?? Tolong bukakan pintunya..” teriak morgan.
“Vanya? ada apa denganya?” tanya kevin panik.
“ia pingsan ketika dikedai tadi” kata morgan.
Kevin menyuruh morgan membawa vanya ke kamar. Wajah vanya terlihat pucat, sangat amat pucat.
“bagaimana ini kak???” kata morgan panik.
“tenang, dokter akan datang beberapa menit lagi. Mungkin ia dirawat dirumah. Sebaiknya kau pulang. kau besok sekolahkan?” kata kevin.
“tapi.. vanya???” kata morgan.
“ia tak apa, percayalah padaku. Terimakasih ya, sudah mengantarnya pulang :)” kata kevin.
Tak lama kemudian dokter datang & memeriksa vanya. Ia tak diperbolehkan sekolah selama 4hari, ia perlu istirahat total menenangkan fikiran. Itulah yg akan terjadi jika ia tak mampu menahan emosinya.
Skip
*pagi*
Author POV
Vanyaa terbangun.“kau sudah sadar?” kata kevin tersenyum.
“ya, aku harus ke sekolah kak, ini sudah siang!” kata Vanya kaget
“tidak, kali ini kau harus berada di ranjangmu selama 4 hari kedepan. Aku tak ingin kejadian seperti semalam terulang kembali” Kata kevin.
“tapi, aku ingin ke sekolah, bertemu yg lain” rengek vanya
“tidak! Sudahlah sayang, kau disini saja, aku akan menjadi perawatmu seharian penuh ini.” kata kevin.
“kau tidak kuliah??” tanya vanya
“tidak, aku ingin menemani vanya kecilku ini..” kata kevin.
“yeyy..baiklaah..” kata vanya lalu tersenyum.
SKIP
2 days later *at school*
Niall tak ingin mendengar semua penjelasan oliv tentang vanya semenjak kejadian itu,ia terus menghindar dari oliv
Tapi, kali ini oliv berhasil menceritakan semuanya pada Niall.“Niall, aku ingin bicara denganmu” kata oliv menemui meja Niall.
“apa?Tentang vanya?aku tak ingin mendengarnya!”kata Niall
“tunggu! Kau tau apa yang terjadi kemarin?” kata oliv menarik tangan Niall
“apa??? Ia bermesraan dengan morgan?? Sudah ku tebak.” Kata Niall tersenyum kecut. Dan memalingkan wajahnya dari oliv.
“kau salah Niall! Beberapa hari lalu,saat kita dikedai es krim dia pingsan!. Saat kau pergi meninggalkanya kemarin!” kata oliv
Lalu Niall memutar kepalanya ke arah oliv.“sungguh?” kata Niall menjadi panik.
“Dan sudah 4hari ini ia tak masuk sekolah karnamu!”kata oliv
“benarkah??” katanya tak percaya.
“lebih baik kau temui morgan. Ia ingin mengatakan sesuatu padamu. ttg kejadian kemarin”Kata oliv.
“dimana ia sekarang?” tanya Niall.
“ia menunggumu di tempat ketika kau berduaan dengan Ash. Ditaman.” Kata oliv dingin lalu pergi.
Akhirnya Niall menemui morgan ditaman, “aku ingin menceritakan kejadian beberapa hari lalu saat dikedai es krim apa kau tau?”kata morgan
"Kau tau? Kemarin vanya pingsan. Ia tak mampu menahan semua emosinya. Dan itu semua karnamu. Karna kau membentaknya kemarin. Karna kau tlah membuatnya menangis kemarin.” tambah morgan
“kenapa bisa begitu?”tanya Niall.
“kau tau kenapa ia tak pernah marah padamu?”
“karna dia tidak mencintaiku!” kata Niall
“kau salah, kau tak tau apa yg dideritanya selama ini.”
“ada apa denganya?” tanya Niall dingin.
“kau tau? Ia memiliki penyakit jantung sejak lahir! Dimana penyakit itu memaksanya u/ selalu tersenyum kpd siapapun walau ia merasa sakit. Walau ia menderita Niall!! Vanya memang tak pernah marah, sejak kecil ia tersenyum.Walau ia harus merasakan sakit.&kau harus tau itu! Aku tau ia tak pernah menceritakan ini semua kpdmu karna ia tak ingin membuatmu khawatir! Ia tak ingin membuatmu takut&kasihan padanya. Ia mencintaimu tulus. Kau tau saat kau berusaha membuatnya marah dan cemburu? ia merasakan sakit! sakit yg tak dpt ia ungkapkan“
“ya tuhan,aku tak tau semua itu,aku memang bodoh! Aku memang pacar yang buruk! Hingga aku tak mengetahui semua itu,maafkan aku”kata Niall
“yeah&sekarang ia sedang tertidur lemas di rumahnya.Karna setauku, setelah ia pingsan ia harus masuk rumah sakit ber hari". Apa kau tau? Kali ini vanya hanya perlu beristirahat di rumah. Sebaiknya kau temui dia, sebelum semua terlambat.” Jelas morgan panjang lebar.
“sepertinya aku harus menemuinya sekarang! Yah aku harus menemuinya. Terimakasih morgan, terimakasih” kata Niall tersenyum lalu pergi.
Niall segera pergi ke rumah vanya. Diketuknya pintu berwarna coklat di hadapanya itu. Tak lama kemudian sesorang datang menemuinya.
”hai, Apa vanya ada di rumah?” tanya Niall
“oh tentu,dari kemarin ia ingin bertemu dgnmu.jangan buat ia mengeluarkan emosinya”kata kevin.
“baiklah” kata Niall berjalan menuju kamar vanya&membuka pintunya.“hai babe” panggil Niall.
“Niall kau datang?” kata vanya tak percaya.
“ya, aku datang kemari untuk mengatakan,maafkan aku,aku tak bermaksud memarahimu,maafkan aku”kata Niall lgsg memeluk vanya
“tak apa, aku baik" saja kok” kata vanya tersenyum manis. senyuman tulus untuk kekasihnya. Senyuman yg sangat berarti bagi Niall...
“Niall kita ke taman belakang yuk. aku bosan disini.”Kata vanya berusaha untuk bangun.
“ayo,aku bantu”kata Niall lalu menuntunnya ketaman
*taman*
"Van, aku memiliki sesuatu untukkmu” kata Niall
.“apa?”
“tutup matamu”lalu dirasakanya ada sesuatu yang tergantung di leher vanya
“buka matamu” kata Niall. dan cup niall mencium pipi vanya.Lalu pipinya bersemu.Dilihatnya kalung berbentuk kunci yang indah dilehernya.
“Ini indah tapi ini kunci apa?"
“kau menyukainya?Oh itu adalah kunci dari ini.”kata Niall mengambil sebuah kotak musikyg sangat cantik.
“memutarnya disini,akan terdengar melodi indah.Kau menyukainya?”tanyaNiall
“ini indah.aku menyukainya,terimakasih” vanya memeluk Niall
"Apa malam ini kau boleh pergi?" tanya Niall.
"ah, aku tak tau kenapa?" jawab vanya
"Aku akan menjemputmu nanti malam kalau begitu" :)
Vanya POV.
Sebentar lagi Niall menjemputku. Aku menyiapkan diriku, aku memakai berwarna pink selututku. Dan beberapa alat make up.
Entah mengapa, hari ini dadaku terasa sesak.Sulit rasanya untuk bernafas. Dan itu semua memperlambat gerakanku.Aku benar" terlihat pucat
Kuatur make up ku agar wajahku tdak terlalu pucat. Dan kuatur semua agar senatural mungkin.Rambut panjangkuku biarkan terurai dgn indah.
Tak lama Niall menjemputku. Dia terlihat sangat tampan malam ini
“hai, kau terlihat cantik malam ini.” kata Niall membuat pipiku memerah.
“terimakasih kau juga tampan”kataku.
Ternyata Niall mengajakku kepesta berdansa..terus berdansaa.. mengikuti alunan lagu yg indah.. Sampai tubuhku terasa berat.Tapi aku menahanya.Aku tak ingin malam yang indah ini berantakan. Ditengah pesta Niall mengajakku pergi?
Ternyata dia menagjakku ke pantai. Untuk apa ia mengajakku malam-malam begini ke pantai??? Suasana pantai begitu sepii.. dan dingin. Ku usap kedua bahuku. Ia sangat perhatian padaku. Diberikanya jaket yang ia kenakan untukku. Ia menutup mataku daaaannn..
Ketika kubuka matakuku lihat sebuah karpet, penuh lilin & beberapa makanan dibawah pohon besar penuh dgn lampu bintang di pinggir pantai. Kami ber2 menikmati suasana pantai yg indah. Suasana benar benar indah saat itu.
Namun entah mengapa ku rasakan sakit di dadaku. Kapalaku yang tadinya sedikit pening kini menjadi-jadi. Aku butuh ketenangan.
“Niall?” pangilku.
“yah babe?” jawabnya.
“kiss me?” mintaku.
Lalu Niall menciumku hangat. Tapi, darah mengalir dari hidungku ini. awalnya Niall ingin menghentikanya namun cepat-cepat ku cegah.
“please Niall”
Di sela" ciuman itu,air mataku tak dptku bendung lagi.Dadaku sakit.Kepalaku juga sangat sakit bagai ditimpa ber ton2 batu. Aku lelah merasakan semua ini. ku rasa, tuhan hanya memberiku waktu untuk bernafas hingga hari ini, tubuhku semakin lama semakin melemas
“i love u soo much Niall” kataku terakhir kalinya. Aku lelah,ingin memejamkan mataku dimana tdk ada rasa sakit ini & semuanya pun gelap.
Author POV.
Vanya telah pergi, meninggalkan semuanya. Meninggalkan mom dan dad yang disayanginya, meninggalkan kevin kakak tercintanya.. Meninggalkan Oliv dan Morgan sahabat tercintanya dan yang terpenting Meninggalkan rasa sakit yang dideritanya di dunia ini.
Walau sebenarnya ia memiliki sebuah kebahagian besar yg benar" ia rasakan saat bersama Niall. Niall tak menyadari bahwa Vanya telah pergi. Yang ia rasakan hanya pipinya yang basah karna darah vanya yang terus mengalir. Lalu Niall membuka matanya dan menyudahi ciuman itu.
"kau tidurkan Van?” kata Niall memegang kedua pipi vanya. tak terasa air mata mengalir dipipinya. Ia belum benar" merelakannya pergi.
Namun ia harus melakukanya agar vanya bahagia.“tidurlah, aku mencintaimu. I love you so much” lalu diciumnya kening vanya.
SKIP
Tak terasa sudah 2 minggu vanya meninggalkan dunia ini. ia belum percaya bahwa vanya telah pergi. Selama itu ia jadi anak yg pemurung. Sampai pada suatu hari kevin menemui Niall dan menyerahkan buku diary dan sebuah handicam milik vanya...
“and when you smilee.. the whole world stops and stares of a while..
cause boy you're amazing.. just the way you are..
I love you Nialll.. muuuuaaachhh!!!”
dalam video itu, vanya berrnyanyi dengan riangnya. Dan itu membuat Niall tersenyum. Ia percaya bahwa vanya kini telah bahagia. Lalu dibukanya buku harian milik vanya.dibacanya tulisan tangan vanya. tak terasa air mata menentes dari kedua matanya... lalu dibukanya sebuah buku diary berwarna coklat milik vanya.
Hellow my old diary. Hahaha aku sudah lama mencarimu.. dan kini aku menemukanmu.
aku ingin menceritakan 1 hal padamu.
tentang seseoratng, seseorang yang ku cintai.
yah greyson. aku sangat mencintainya.
walau terkadang ia membuatku merasakan sakit.
aku tetap mencintainya. Dan kau tau??? Ia yang membuatku mampu bertahan di tengah-tengah rasa sakitku ini..
dear diary..
aku tau mungkin tuhan sudah menginginkanku kembali tak lama lagi..
tapi.. aku rasa aku belum siap meninggalkanya
meninggalkan Niall..
meninggalkan senyuman manisnya yang menenangkan..
aku masih takut tak biasa melihat mata birunya yang indah..
aku ingin memeluknya...
tapi.. ya tuhaan..??
boleh ku mohon sesuatu darimu???
jika kau menghendaki aku pergi tak lama lagi..
bolehkah aku meminta kesempatan untuk bertemu denganya esok??
mencium dan merasakan pelukanya yang hangat??
aku mohon.. jadikan perpisahanku denganya menjadi hadiah kecil yang terakhir untukku..
oh iya.. aku mohon satu hal lagi tuhan..
apakah kau bisa menjaga Niall untukku??
berkatilah dia.. agar dia selalu tersenyum untukku..
agar ia dapat emngingat semua rasa sayang yang ku tinggalkan untuknya..
aku mencintaiya.. sangat mencintainya..
Isi dari buku harian milik dean. Niall tak mampu lagi menahan air matanya. kini ia menangis. Air mata turun deras di pipinya. Setelah membaca isi diary itu.. Niall mengambil sebuah kertas berwarna pink. Dibukanya ketas itu..
Hai greyson?? Hai my lovely boyfriend..
aku tau mungkin ketika kau membaca ini..
aku sudah tidak bersamamu lagi..
bagaimana kabarmu hari ini???
ku harap tuhan menepati janjinya
aku memohon padanya untuk menjagamu disana..
aku tahu, beberapa waktu lalu kau marah karna aku tak pernah
cemburu atau marah ketika melihatmu dengan gadis lain.
itu karna.. aku sakit. Tuhan tak mengijinkanku marah padamu.
aku mengerti, kau sudah mengetahui semua yang ku alami.
tapi.. ini semua bukan kehendaku, ini kehendak tuhan...
tersenyumlah sayang.. tersenyumlah...
aku tak ingin melihatmu bersedih. Jika kau menangisi semua ini..
itu pertanda kau tak membolehkanku untuk bahagia disini..
ingat greyson.. aku meninggalkanmu dengan senyuman..
dan kau harus meneruskan senyumanku...
senyuman kita,,
aku selalu memohon kepada tuhan agar selalu menjagamu.. agar kau
bisa selalu mengingatku.. selalu mengingat rasa sayangku..
oh iya.. jaga si cherry baik baik ya??
yah cheryy bonekah kotak musik yang kau beriakan padaku..
aku menyukainya setiap hari aku memutarnya..
sayang tuhan tidak mengijinkanku memilikinya lebih lama..
perlu kau tahu greyson.. selama aku bernafas.. aku mencintaimu..
selalu mencintaimu..
walau akhirnya aku harus meninggalkanmu.. tapi aku bahagia.
satu hal lagi yang harus kau ingat. Tersenyumlah Niall..
selalu tersenyumlah untukku..
tunjukkan kau menyayangiku seperti aku menyayangimu..
THE END~
Leave your comment!<3
0 komentar:
Posting Komentar