Harry Short Story (HSS) by @julianayel
Hai kenalin nama aku Olivia Jasmine Edwards, biasa dipanggil Oliv. Umurku 15 tahun, aku tinggal di London. Aku pindah dari Indonesia ke London karena masalah keluarga. Mama kabur dari papa karena sering disakitin. Aku diajak mama pindah juga. Udah hampir satu tahun aku pindah ke London dan pindah sekolah baru. Tapi aku ga punya banyak temen. Mama terlalu over protective ke aku.
Temen cewek aja cuma ada 1 atau 2 orang apalagi temen cowok, aku ga punya sama sekali! penampilanku emang ga menarik sama sekali. Aku biasa memakai kacamata minus ku dan rambutku dikuncir satu. Tidak kayak anak lainnya yang memakai softlens dan rambut terurai. Itu semua demi mama, mama menyuruhku untuk berpenampilan apa adanya. Mama mau aku punya temen yang liat aku apa adanya bukan ada apanya.
Seperti biasa hari ini aku sekolah. Aku duduk selalu dibangku paling belakang seorang diri. Terkadang aku bosan tapi ini nasibku. Tiba-tiba sebelum guru masuk, Pak Joseph kepala sekolahku masuk dengan seseorang yang asing, murid baru kemungkinan. Kelas menjadi riuh apalagi anak perempuannya. Ya anak baru itu laki-laki, berwajah charming, berambut curly, dan mempunyai lesung pipi.
Pak Joseph ngenalin anak baru itu, namanya Harry Edward Styles. Dia pindahin dari Ceshire. Selama pak Joseph memperkenalkan anak baru itu, aku melihat kesekeliling kelas mencari bangku kosong. Tidak ada! hanya ada disebelahku. Ya sesuai dugaanku Harry anak baru itu duduk disebelahku. Tak sedkit yang mencibir ketika pak Joseph menyuruh Harry duduk disebelahku. Mereka menyindir kalo aku tak pantas duduk dengan Harry yang charming karena aku hanyalah anak aneh yang tak ada turunan Inggrisnya.
Harry berjalan kearah tempat dudukku. Dia duduk disampingku sambil tersenyum. Dia punya senyum yang indah dan matanya! ya bagus sekali. Harry menjulurkan tangannya kedepanku. Ia memperkenalkan dirinya. Dia berbeda dari yang lainnya, dia baik. *skip istirahat* Aku melihat wajah Harry kebingungan. Karena itu aku memberanikan diri mengajak Harry pergi kekantin.
Tanpa kuduga Harry langsung mau kuajak kekantin. Untuk pertama kalinya, aku berjalan kekantin dengan teman tak seorang diri. Sepanjang perjalanan menuju kantin banyak yang mencemooh diriku. Itu biasa buatku, tetapi tidak dengan Harry. Harry bingung mungkin karena aku diam saja dan santai walau banyak yang mencemoohku. Aku dan Harry tetap santai jalan kekantin. Tiba-tiba didepan pintu kantin, Caroline dan gengnya sudah siap mencegat ku dan melarangku masuk. Aku sudah bosan mendapat bully darinya.
Tapi entah kenapa Caroline mengizinkan ku masuk. Ia mungkin heran mengapa anak seaneh aku bisa jalan dengan cowo se Charming Harry. Caroline seangkatan denganku tapi tak sekelas. Kulihat dia terus saja melihat ke arah Harry dan aku yang berjalan masuk kantin. Setelah memesan makanan, aku dan Harry duduk dibangku kosong. Tiba-tiba Caroline duduk dimeja yang kami pakai! Aku malas melihat tingkah dia. Tanpa menghabiskan makanan ku aku pergi meninggalkan Caroline yang sedang menggoda Harry. Tanpa kusadari Harry mengejarku. Aku baru menyadari itu ketika sampai dikelas. Aku melihat dia berlari dibelakangku.
"Dia musuh kamu ?" tanya Harry kepadaku sambil duduk dikursi kelas.
"Semua orang disekolah ini musuhku. Kamu tidak lihat mereka mencemooh ku sepanjang jalan ?" sambil menahan tangis aku menjawab.
"Tapi mengapa mereka membencimu ? kulihat kamu anak baik." Harry masih saja ingin tau apa yang terjadi denganku dan seisi sekolah ini.
"Kamu tak lihat penampilanku yang kuno ? tak seperti layaknya anak disekolah ini, huh ?" aku menjawab pertanyaan Harry tepat ketika bel.
Sepanjang jam pelajaran aku dan Harry saling diam. Aku mungkin kasar terhadapnya tapi aku tak tau harus berbuat apalagi fikirku.
* Harry POV* Aku sudah sadari dari awal kumasuk sini jika cewe ini berbeda dari yang lainnya. Dari wajahnya, tingkah dan penampilannya. Ia tak cantik, tapi manis. Ia tak memakai make up ataut perhiasaan berlebihan seperti cewe lainnya tapi dia tetap tak membosankan.Bel pulang sekolah pun berbunyi. Ku lihat Oliv buru-buru merapihkan bukuny dan lagsung keluar kelas. Pasti dia marah padaku fikirku. Aku mengejarnya keluar sekolah tapi aku gagal megejarnya. Aku tak punya nomer handphonenya dan tak tau rumahnya dimana pffffttt...
Besok harinya aku lihat Oliv sudah ada dikelas sedang menulis sesuatu dibukunya. Aku mendekati dia. Dan menyapanya.
"Hai Liv! Kamu ga marah kan sama aku ? kemaren pas pulang kayaknya kamu buru-bru banget deh." aku menyapa Oliv.
Dengan senyuman manisnya Oliv menjawab, "marah ? marah kenapa Har ? Aneh deh haha"
"Loh kemaren kenapa kamu lagsung pulang duluan gitu ?" aku penasarn sama Oliv yang mengaggap seperti tak terjadi apapun.
"Oh itu karena aku udah dijemput mama. Setiap hari kan aku dijemput, makanya ku kalo pulang buru-buru kayak kemaren" Oliv menjelaskan.
"Dijemput mama tiap hari ? Yah berarti aku ga bisa ajak kamu jalan dong hari ini ?" oooow aku keceplosan mengatakan hal ini.-.
"Ha ? Jalan ? Kamu sama aku pulang sekolah ? Oke aku bisa kok. Mama ga jemput hari ini karena ada meeting!" Oliv menjawab enteng.
*SKIP pulang sekolah* Aku ngajak Oliv ke sebuah mall. Aku berniat mengganti penampilan Oliv sedikit lebih modern.
*Oliv POV* Hari ini hari pertama aku jalan sama cowo! hm Harry emang beda sama yang lainnya. Dia ga liat aku karena penampilan aku aja. Aku dan Harry pergi kesuah mall, kukira Harry dan aku hanya akan sekedar nonton atau makan ternyata Harry mengajakku kesebuah salon. Aku tau maksud Harry apa, dia mau merubahku. Harry ternyata sama saja kayak yang lain. Mungkin dia malu jalan sama cewe aneh kayak aku.
Aku ngelepasin tangan Harry tepat ketika aku dan tiba didepan salon. "Kamu ngapain bawa aku kesini ?"
"Kamu mau ngerubah aku jadi cantik ? Kamu malu jalan sama aku yang aneh ? Aku kira kamu baik Har ternyata sama aja" Aku memutuskan meninggalkan Harry sendirian dan berlari keluar mall mencari taksi sambil menahan tangis.
Syukurlah aku sampai dirumah sebelum mama sampai. Jika tidak aku pasti kena marah mama, karena aku menangis karena cowok! Samapai dikamar handphone ku berdering. Telfon dari Harry. Aku memang sempat memberi dia nomor handphone ku bahkan alamat rumahku. Aku tak mengangkat telfonnya dan hanya menagis sampai tertidur.
Aku terbangun ketika mama bangunin aku, sekitar jam 7 malam. Mama bilang ada temenku yanng datang kerumah. Aku bingung teman siapa ? kok tumben ada temen datang kerumahku ? Mama juga bilang kalo anaknya itu baik banget, sopan juga. "Temen" aku itu sempet cerita ke mama kalo dia udah nagisin aku tadi di mall.
Mama nyuruh aku cuci muka dan nemuin temen aku itu. Aku tau yang dateng pasti Harry. Dan dugaanku tepat! Harry tersenyum melihat aku berjalan kearah ruang tamu. Tapi mukaku masih datar saja. Mama mempersilahkan kami ngobrol berdua saja. Tapi tanpa aku duga Harry minta mama buat ngijinin aku pergi ketaman sama dia. Ya deket rumahku emang ada taman kecil gitu. Mama ngijinin! Kok bisa ? Biasabya mama paling anti aku jalan sama siapapun terlebih lagi cowok! Tapi dengan terpaksa aku pergi ketaman.
DItaman itu aku sama Harry duduk diayunan. "Mau ngomong apa ?" dengan suara jutek aku membuka pembicaraan.
"Aku mau minta maaf sama kamu maslah tadi sore. Bukan maksud aku buat ngubah diri kamu. Tapi....." belum selesai Harry bicara aku potong.
"Tapi apa ? Tapi kamu pengen punya temen yang cantik ? Kamu malu kan temenan sama aku yang aneh pake kacamata, rambut dikuncir. kamu malu kan Har ? Kamu jujur sama aku!" hampir keabisan nafas aku ngomong kayak gitu.
Tiba-tiba Harry bangun dari ayunan dan dia berjalan kebelakangku, dia peluk aku dari belakang dengan bibirnya yang nempel dikepalaku.
"Bukan itu maksud aku. Aku ga mau ngeliat kamu dihina orang satu sekolah mulu. Aku ga mau kamu mendam rasa sakit hati kamu mulu Liv." Harry berkata.
"Aku pengen nunjukin kesemua orang kalo kamu cantik Liv. Kamu ga aneh. Aku ngelakuin ini semua karena aku sayang sama kamu"Sambil terus peluk aku dari belakang Harry bilang itu. aku kaget, Harry sayang sama aku ? kok bisa ? Aku kan aneh, cupu gini.
Harry ngelepasin pelukannnya dari aku. Dia jalan kedepan aku dan sambil sedikit berjongkok dia pegang tangan aku.
Harry ngomong sambil pegang tangan aku "Aku sayang sama kamu, aku ga suka liat aku dihina orang. Aku pengen jagain kamu terus"
Tanpa aku duga Harry bilang "Aku boleh jaga kamu terus ? Aku boleh jadi pacar kamu yang selalu jaga kamu ?"
Tiba-tiba air mata aku menetes. Aku bahagia mendegar hal itu. Aku tak tau harus berkata apa lagi. Harry terlalu perfect buat aku. Harry ngapus air mataku, dia ngomong "kamu nangis ? kenapa ? maaf kalo aku nyakitin kamu lagi"
Aku pegang tangan Harry yang lagi apus air mataku, aku peluk dia dan bilang "Kamu boleh jadi penjaga aku kapan aja kamu mau."
Smabil masih peluk Harry aku bilang "Aku juga sayang sama kamu Har, sayang banget" tiba-tiba Harry ngelepasin pelukan aku.
Tiba-tiba Harry cium aku gently but softly. Bibir Harry manis banget semanis kejadian malem ini yang aku rasain ? Aku dianter Harry pulang kerumah, setelah pamitan sama mama, Harry juga pulang. Malem ini adalah malem paling indah buat aku ?
*Harry POV* I'm taken by Olivia, now. Dengan semangat gue masuk kelas. Gue kaget ada cewe yang duduk ditemapat Oliv, dia siapa ? Tiba-tiba cewe itu nyamperin aku pas tau aku dateng dan peluk aku. Aku baru sadar kalo itu Oliv! Dia ngerubah penampilannya.
"Oliv ? Kamu ?" dengan terbata-bata aku nanya Oliv.
"Kenapa kamu ga suka ?" Oliv cemberut liat ekspresi aku.
"Aku suka kok sayang, suka banget ? tapi kok ?" masih bingung aku sama Oliv jalan ketemapat duduk kita.
"Mama bilang kalo kamu itu baik Har dan ga akan nyakitin aku. Mama bilang udah saatnya aku ngerubah penampilan aku. Ya jadi kayak gini" Oliv menjelaskan.
"Oh oke! Kamu cantik banget Liv. Tanapa kamu berubah kayak gini aku tetep kok sayang sama kamu" aku meluk Oliv, malaikat kesayanganku
"Aku juga sayang sama kamu kok Har. Makasih udah sayang sama aku apa adanya ya" Oliv meluk aku sambil mainin rambutku.
------THE END-----
Leave your comment!<3
Hai kenalin nama aku Olivia Jasmine Edwards, biasa dipanggil Oliv. Umurku 15 tahun, aku tinggal di London. Aku pindah dari Indonesia ke London karena masalah keluarga. Mama kabur dari papa karena sering disakitin. Aku diajak mama pindah juga. Udah hampir satu tahun aku pindah ke London dan pindah sekolah baru. Tapi aku ga punya banyak temen. Mama terlalu over protective ke aku.
Temen cewek aja cuma ada 1 atau 2 orang apalagi temen cowok, aku ga punya sama sekali! penampilanku emang ga menarik sama sekali. Aku biasa memakai kacamata minus ku dan rambutku dikuncir satu. Tidak kayak anak lainnya yang memakai softlens dan rambut terurai. Itu semua demi mama, mama menyuruhku untuk berpenampilan apa adanya. Mama mau aku punya temen yang liat aku apa adanya bukan ada apanya.
Seperti biasa hari ini aku sekolah. Aku duduk selalu dibangku paling belakang seorang diri. Terkadang aku bosan tapi ini nasibku. Tiba-tiba sebelum guru masuk, Pak Joseph kepala sekolahku masuk dengan seseorang yang asing, murid baru kemungkinan. Kelas menjadi riuh apalagi anak perempuannya. Ya anak baru itu laki-laki, berwajah charming, berambut curly, dan mempunyai lesung pipi.
Pak Joseph ngenalin anak baru itu, namanya Harry Edward Styles. Dia pindahin dari Ceshire. Selama pak Joseph memperkenalkan anak baru itu, aku melihat kesekeliling kelas mencari bangku kosong. Tidak ada! hanya ada disebelahku. Ya sesuai dugaanku Harry anak baru itu duduk disebelahku. Tak sedkit yang mencibir ketika pak Joseph menyuruh Harry duduk disebelahku. Mereka menyindir kalo aku tak pantas duduk dengan Harry yang charming karena aku hanyalah anak aneh yang tak ada turunan Inggrisnya.
Harry berjalan kearah tempat dudukku. Dia duduk disampingku sambil tersenyum. Dia punya senyum yang indah dan matanya! ya bagus sekali. Harry menjulurkan tangannya kedepanku. Ia memperkenalkan dirinya. Dia berbeda dari yang lainnya, dia baik. *skip istirahat* Aku melihat wajah Harry kebingungan. Karena itu aku memberanikan diri mengajak Harry pergi kekantin.
Tanpa kuduga Harry langsung mau kuajak kekantin. Untuk pertama kalinya, aku berjalan kekantin dengan teman tak seorang diri. Sepanjang perjalanan menuju kantin banyak yang mencemooh diriku. Itu biasa buatku, tetapi tidak dengan Harry. Harry bingung mungkin karena aku diam saja dan santai walau banyak yang mencemoohku. Aku dan Harry tetap santai jalan kekantin. Tiba-tiba didepan pintu kantin, Caroline dan gengnya sudah siap mencegat ku dan melarangku masuk. Aku sudah bosan mendapat bully darinya.
Tapi entah kenapa Caroline mengizinkan ku masuk. Ia mungkin heran mengapa anak seaneh aku bisa jalan dengan cowo se Charming Harry. Caroline seangkatan denganku tapi tak sekelas. Kulihat dia terus saja melihat ke arah Harry dan aku yang berjalan masuk kantin. Setelah memesan makanan, aku dan Harry duduk dibangku kosong. Tiba-tiba Caroline duduk dimeja yang kami pakai! Aku malas melihat tingkah dia. Tanpa menghabiskan makanan ku aku pergi meninggalkan Caroline yang sedang menggoda Harry. Tanpa kusadari Harry mengejarku. Aku baru menyadari itu ketika sampai dikelas. Aku melihat dia berlari dibelakangku.
"Dia musuh kamu ?" tanya Harry kepadaku sambil duduk dikursi kelas.
"Semua orang disekolah ini musuhku. Kamu tidak lihat mereka mencemooh ku sepanjang jalan ?" sambil menahan tangis aku menjawab.
"Tapi mengapa mereka membencimu ? kulihat kamu anak baik." Harry masih saja ingin tau apa yang terjadi denganku dan seisi sekolah ini.
"Kamu tak lihat penampilanku yang kuno ? tak seperti layaknya anak disekolah ini, huh ?" aku menjawab pertanyaan Harry tepat ketika bel.
Sepanjang jam pelajaran aku dan Harry saling diam. Aku mungkin kasar terhadapnya tapi aku tak tau harus berbuat apalagi fikirku.
* Harry POV* Aku sudah sadari dari awal kumasuk sini jika cewe ini berbeda dari yang lainnya. Dari wajahnya, tingkah dan penampilannya. Ia tak cantik, tapi manis. Ia tak memakai make up ataut perhiasaan berlebihan seperti cewe lainnya tapi dia tetap tak membosankan.Bel pulang sekolah pun berbunyi. Ku lihat Oliv buru-buru merapihkan bukuny dan lagsung keluar kelas. Pasti dia marah padaku fikirku. Aku mengejarnya keluar sekolah tapi aku gagal megejarnya. Aku tak punya nomer handphonenya dan tak tau rumahnya dimana pffffttt...
Besok harinya aku lihat Oliv sudah ada dikelas sedang menulis sesuatu dibukunya. Aku mendekati dia. Dan menyapanya.
"Hai Liv! Kamu ga marah kan sama aku ? kemaren pas pulang kayaknya kamu buru-bru banget deh." aku menyapa Oliv.
Dengan senyuman manisnya Oliv menjawab, "marah ? marah kenapa Har ? Aneh deh haha"
"Loh kemaren kenapa kamu lagsung pulang duluan gitu ?" aku penasarn sama Oliv yang mengaggap seperti tak terjadi apapun.
"Oh itu karena aku udah dijemput mama. Setiap hari kan aku dijemput, makanya ku kalo pulang buru-buru kayak kemaren" Oliv menjelaskan.
"Dijemput mama tiap hari ? Yah berarti aku ga bisa ajak kamu jalan dong hari ini ?" oooow aku keceplosan mengatakan hal ini.-.
"Ha ? Jalan ? Kamu sama aku pulang sekolah ? Oke aku bisa kok. Mama ga jemput hari ini karena ada meeting!" Oliv menjawab enteng.
*SKIP pulang sekolah* Aku ngajak Oliv ke sebuah mall. Aku berniat mengganti penampilan Oliv sedikit lebih modern.
*Oliv POV* Hari ini hari pertama aku jalan sama cowo! hm Harry emang beda sama yang lainnya. Dia ga liat aku karena penampilan aku aja. Aku dan Harry pergi kesuah mall, kukira Harry dan aku hanya akan sekedar nonton atau makan ternyata Harry mengajakku kesebuah salon. Aku tau maksud Harry apa, dia mau merubahku. Harry ternyata sama saja kayak yang lain. Mungkin dia malu jalan sama cewe aneh kayak aku.
Aku ngelepasin tangan Harry tepat ketika aku dan tiba didepan salon. "Kamu ngapain bawa aku kesini ?"
"Kamu mau ngerubah aku jadi cantik ? Kamu malu jalan sama aku yang aneh ? Aku kira kamu baik Har ternyata sama aja" Aku memutuskan meninggalkan Harry sendirian dan berlari keluar mall mencari taksi sambil menahan tangis.
Syukurlah aku sampai dirumah sebelum mama sampai. Jika tidak aku pasti kena marah mama, karena aku menangis karena cowok! Samapai dikamar handphone ku berdering. Telfon dari Harry. Aku memang sempat memberi dia nomor handphone ku bahkan alamat rumahku. Aku tak mengangkat telfonnya dan hanya menagis sampai tertidur.
Aku terbangun ketika mama bangunin aku, sekitar jam 7 malam. Mama bilang ada temenku yanng datang kerumah. Aku bingung teman siapa ? kok tumben ada temen datang kerumahku ? Mama juga bilang kalo anaknya itu baik banget, sopan juga. "Temen" aku itu sempet cerita ke mama kalo dia udah nagisin aku tadi di mall.
Mama nyuruh aku cuci muka dan nemuin temen aku itu. Aku tau yang dateng pasti Harry. Dan dugaanku tepat! Harry tersenyum melihat aku berjalan kearah ruang tamu. Tapi mukaku masih datar saja. Mama mempersilahkan kami ngobrol berdua saja. Tapi tanpa aku duga Harry minta mama buat ngijinin aku pergi ketaman sama dia. Ya deket rumahku emang ada taman kecil gitu. Mama ngijinin! Kok bisa ? Biasabya mama paling anti aku jalan sama siapapun terlebih lagi cowok! Tapi dengan terpaksa aku pergi ketaman.
DItaman itu aku sama Harry duduk diayunan. "Mau ngomong apa ?" dengan suara jutek aku membuka pembicaraan.
"Aku mau minta maaf sama kamu maslah tadi sore. Bukan maksud aku buat ngubah diri kamu. Tapi....." belum selesai Harry bicara aku potong.
"Tapi apa ? Tapi kamu pengen punya temen yang cantik ? Kamu malu kan temenan sama aku yang aneh pake kacamata, rambut dikuncir. kamu malu kan Har ? Kamu jujur sama aku!" hampir keabisan nafas aku ngomong kayak gitu.
Tiba-tiba Harry bangun dari ayunan dan dia berjalan kebelakangku, dia peluk aku dari belakang dengan bibirnya yang nempel dikepalaku.
"Bukan itu maksud aku. Aku ga mau ngeliat kamu dihina orang satu sekolah mulu. Aku ga mau kamu mendam rasa sakit hati kamu mulu Liv." Harry berkata.
"Aku pengen nunjukin kesemua orang kalo kamu cantik Liv. Kamu ga aneh. Aku ngelakuin ini semua karena aku sayang sama kamu"Sambil terus peluk aku dari belakang Harry bilang itu. aku kaget, Harry sayang sama aku ? kok bisa ? Aku kan aneh, cupu gini.
Harry ngelepasin pelukannnya dari aku. Dia jalan kedepan aku dan sambil sedikit berjongkok dia pegang tangan aku.
Harry ngomong sambil pegang tangan aku "Aku sayang sama kamu, aku ga suka liat aku dihina orang. Aku pengen jagain kamu terus"
Tanpa aku duga Harry bilang "Aku boleh jaga kamu terus ? Aku boleh jadi pacar kamu yang selalu jaga kamu ?"
Tiba-tiba air mata aku menetes. Aku bahagia mendegar hal itu. Aku tak tau harus berkata apa lagi. Harry terlalu perfect buat aku. Harry ngapus air mataku, dia ngomong "kamu nangis ? kenapa ? maaf kalo aku nyakitin kamu lagi"
Aku pegang tangan Harry yang lagi apus air mataku, aku peluk dia dan bilang "Kamu boleh jadi penjaga aku kapan aja kamu mau."
Smabil masih peluk Harry aku bilang "Aku juga sayang sama kamu Har, sayang banget" tiba-tiba Harry ngelepasin pelukan aku.
Tiba-tiba Harry cium aku gently but softly. Bibir Harry manis banget semanis kejadian malem ini yang aku rasain ? Aku dianter Harry pulang kerumah, setelah pamitan sama mama, Harry juga pulang. Malem ini adalah malem paling indah buat aku ?
*Harry POV* I'm taken by Olivia, now. Dengan semangat gue masuk kelas. Gue kaget ada cewe yang duduk ditemapat Oliv, dia siapa ? Tiba-tiba cewe itu nyamperin aku pas tau aku dateng dan peluk aku. Aku baru sadar kalo itu Oliv! Dia ngerubah penampilannya.
"Oliv ? Kamu ?" dengan terbata-bata aku nanya Oliv.
"Kenapa kamu ga suka ?" Oliv cemberut liat ekspresi aku.
"Aku suka kok sayang, suka banget ? tapi kok ?" masih bingung aku sama Oliv jalan ketemapat duduk kita.
"Mama bilang kalo kamu itu baik Har dan ga akan nyakitin aku. Mama bilang udah saatnya aku ngerubah penampilan aku. Ya jadi kayak gini" Oliv menjelaskan.
"Oh oke! Kamu cantik banget Liv. Tanapa kamu berubah kayak gini aku tetep kok sayang sama kamu" aku meluk Oliv, malaikat kesayanganku
"Aku juga sayang sama kamu kok Har. Makasih udah sayang sama aku apa adanya ya" Oliv meluk aku sambil mainin rambutku.
------THE END-----
Leave your comment!<3
0 komentar:
Posting Komentar