LIAM SHORT STORY by @juliananrhndk
Aku baru saja putus dengan pacarku Danielle Payzer semua orang tau itu
dan sempat menjadi pembicaraan yang hangat, ada yang sedih melihat kami
putus ada juga yang senang melihat kami putus. Aku sangat mencintainya
lebih dari yang dia tau,aku ingin sekali menikah dengannya dan ingin dia
menjadi ibu dari anak-anakku nanti. Tapi hubungan kami kandas di tengah
jalan karena aku yang terlalu sibuk
dengan karirku di dunia musik dan aku kurang perhatian lagi dengannya.
Rasanya ingin sekali memperbaiki hubunganku kembali tapi rasanya itu
tidak mungkin, Dannielle sudah mencoba melupakanku dan menganggap aku
tidak pernah ada di hidupnya lagi.
Saat ini aku menikmati masa
lajangku dan dekat dengan semua perempuan yang ada tanpa harus
mempedulikan yang akan tersakiti. Saat ini aku dekat dengan Leona Lewis
menurutku tidak ada hubungan yang special diantara kami,aku
menganggapnya hanya teman tidak lebih dari itu.
Aku mencoba
melupakan Dannielle dan aku hampir berhasil karena seorang perempuan
cantik yang berhasil masuk kedalam hidupku dan menjadi perhatianku
selama ini, dia adalah Sylvia Thompson.
Sylvia adalah seorang
wanita Spanyol yang tinggal di UK menjadi seorang model majalah. Dia
cantik tingginya yang idealis,badannya yang langsing,wajahnya yang
manis, rambutnya yang bruttne ikal di bawah berhasil memikat hatiku.
Aku bertemu dengannya saat aku ingin pergi ke supermarket dan dia
membawa belanjaannya yang banyak an aku menabraknya karena aku asik
dengan iPhone ku. Aku meminta maaf dan berkenalan dengannya sampai
sekarang aku menjadi akrab dengannya. Aku tidak ingin terlalu frontal
tentang dirinya karena aku ingin menjalankan hubungan ini sebagai orang
biasa bukan sebagai artis.
****
“Leeyyuum” teriak
seorang perempuan yang membuyarkan lamunanku.Kucari asal suara itu dan
ternyata yang memanggilku adalah Sylvia yang sekarang sedang
menghampiriku.
“What’s up?” tanyaku kepadanya.
“What are u doing in here?” tanyanya.
“Nothing,hanya melamun” jawabku.
“Kebiasaan buruk suka melamun,yasudah ayo ke dalam mereka sudah menanti kita” katanyanya.
Aku lupa sekarang ada acara makan-makan+party kecil untuk merayakan
kemenangan club sepak bola Louis dan semua berkumpul di bascamp.
“Baiklah ayo kita ke dalam” aku bangkit dari tempat dudukku dan
berjalan menuju ke dalam tidak lupa aku menggandeng tangan Sylvia.
***
Sesampainya di taman belakang ternyata mereka sudah berkumpul tinggal aku dan Sylvia ya belum hadir.
“Faster boy” Louis berteriak,karena pesta akan dimulai dan aku belum sampai.
“Waiting me” balasku setengah berteriak.
Aku dan Sylvia setegah berlari untuk menuju pusat acara,yaitu di
pinggir kolam renang. Akhirnya kami sampai dan acarapun dimulai,tepat di
sebelah Sylvia ada Harry dengan wajah yang sinis melihat kami. Yaps
Harry tidak suka melihat kami berdua, dia membenci Sylvia aku tidak tau
mengapa dia amat sangat membencinya.
“Kamu kenapa terlambat lagi huuh?apa karena perempuan ini?” tanya Harry dengan muka sinis melihat Sylvia.
“Stop menyalahkan dia,aku terlambat karena diriku sendiri bukan karena dia” jawabku dengan geram.
“Selalu saja kau bela perempuan ini,aku sungguh muak dengan semua ini” jawab Harry tidak kalah geramnya denganku.
“WHAT?” kataku geram dengan mengapal tanganku kuat dan siap menonjok Harry.
Tiba-tiba Zayn datang, “Vas happenin guys?” tanyannya.
“Tanya aja sama bitch ini” cetus Harry.
“Maksud lo apa ngomong gitu hah?” Liam mulai mendekati Harry dan siap menerjangkan beberapa tonjokan di wajah Harry.
“Stop” Zayn memisahkan kami “Sylvia bawa Liam pergi,Harry stay here with me” Zayn memerintahkan kami.
Akhirnya Liam membawa pulang Sylvia dan Harry bersama yang lainnya disini.
***
“Lo kenapa si Harr,dendam banget sama Sylvia?” tanya Zayn sambil mengambilkan minum untuk menenangkan Harry.
“Gue gak suka sama tuh cewek,gara-gara dia Liam secepat itu melupakan Dannielle.
“Tapi kan itu urusan Liam sekarang,lo gak usah ikut campur juga, lagian
Liam sama Dani kan udah putus” nasihat Zayn sambil menyodorkan minum ke
Harry.
“Pokoknya gue gak suka sama perempuan itu titik” seru Harry sambil meninggalkan Zayn.
Zayn hanya menggeleng-geleng melihat perilaku sahabatnya itu, dia
terlalu khawatir melihat Liam terlalu dekat dengan perempuan lain.
***
Liam mengendarai mobilnya dengan cepat bagaikan di dalam mobil itu hanya dia sendiri.
“Leeyyuumm sloowlyy pleasee i’m scary” teriak Sylvia.
Liam masih tidak menyadari dan Liam baru sadar ketika Sylvia nangis ketakutan di dalam mobil melihat tingkah gilanya Liam.
Liam menurunkan kecepatan mobilnya, “sorry aku membuatmu takut seperti ini” seru Liam.
Sylvia tidak menjawab dan di dalam mobil diliputi kesunyian hingga tiba di rumah Sylvia.
“Thanks udah nganterin sampai rumah” akhirnya Sylvia membuka mulut.
“Yo’re welcome” seru Liam
Sylvia membuka pintu mobil dan keluar dari mobil Liam.
Saat Liam ingin pulang tiba-tiba mobilnya mogok dan dalam kondisi hujan
besar malam ini. Liam keluar dari mobil dan melihat mesin mobil dan
tetap tidak menyala. Sylvia mengusulkan untuk menginap di rumahnya
kebetulan dia hanya tinggal sendiri karena orang tuanya berada di
Spanyol. Apa boleh buat Liam akhirnya bermalam disini.
Saat
masuk ke dalam rumah Liam sudah basah kuyup dan Sylvia sedang berganti
baju, setelah berganti baju dia memberikan kaos saudara laki-lakinya
yang tertinggal,dan Liam mengganti pakaiannya.
“Bagaimana ini,
dirumahku kan hanya ada 1 kamar dengan 1 kasur, sementara ada Liam
disini tidak mungkin kita tidur bersama” celoteh Sylvia dalam hati.
Setelah Liam keluar dari kamar mandi,dia duduk di sofa ruang tengah.
“Kau tidak tidur?” tanyanya kepada Sylvia yang sedang mengambil air putih di dapur.
“Aku akan segera tidur” jawabnya.
Setelah selesai minum Sylvia masuk ke kamar dan membawa selimut besar untuk Liam karena malam ini Liam tidur di sofa.
Karena kami sudah lelah untuk hari ini kamipun tertidur pulas dengan cepat.
Keesokan paginya Sylvia bangun lebih awal,dan melihat Liam masih
tertidur,dan saat ingin membangunkan Liam, dan Liam panas
sekali,sepertinya dia demam.
Akhirnya Sylvia membawa Liam ke
kamarnya untuk tidur di kasur,dia sangat panik meliaht Liam dengan
keadaan seperti ini. Dia buru-buru menelepon Zayn untuk memberitahukan
keadaan Liam sekarang ini.
Selama menunggu kedatangan Zayn,
Sylvia selalu berada tepat di samping Liam dan memegang tanggannya erat.
Tidak lama ada bel Sylvia membuka pintu dan ternyata sudah ada
Zayn,Louis,Niall,Eleanor dan Harry datang untuk melihat keadaan Liam.
Mereka buru-buru masuk ke dalam kamar, tetapi Harry tidak langsung masuk dia berbicara denganku.
“Awas jika terjadi apa-apa dengan Liam kamu yang pertama kali aku cari” cetus Harry kepadaku.
Aku tidak berani masuk ke kamarku,aku hanya terkaku di ruang tengah.
Tidak lama kemudian Zayn,Louis,dan Harry membawa Liam keluar dari
rumahku. Diikuti Niall dan Eleanor yang tepat di belakang mereka.
“Apa yang terjadi?” tanyaku kepada Eleanor.
“Semua akan baik-baik saja,kami pergi dulu ya” jawabnya singkat.
Setelah mereka pergi,rumahku langsung di selimuti kesunyian yang amat sangat sunyi.
***
Sudah beberapa hari setelah kejadian itu, aku tidak pernah melihat
mereka. Katanya Liam masuk rumah sakit dan belum keluar sampai
sekarang,aku benar-benar tidak habis fikir hanya karena demam bisa di
rawat di rumah sakit hingga berhari-hari.
Aku berinisiatif untuk menjenguk Liam dan meminta alamat rumah sakit kepada Zayn.
Saat aku sampai di kamar Liam banyak sekali orang termasuk Harry. Aku
sungguh muak meliahat mukanya,dia selalu menyalahkan orang lain. Aku
memutuskan untuk besok-besok lagi menjenguk Liam, tapi saat aku berbalik
sudah ada Niall tepat di belakangku.
“What are u doing Sylvia?” tanya Niall ramah.
“Aku ingin menjenguk Liam,api sebaiknya besok saja karena ramai di dalam” jawabku.
“Tidak usah malu-malu ayo kita masuk” tuntun Niall membawaku masuk ke dalam kamar Liam.
Disana ada dokter yang sedang memeriksa Liam,yang lainnya sedang
menunggu hasil pemeriksaan dokter, dan Harry tidak sadar jika aku ada.
Setelah dokter selesai memeriksan katanya Liam masih harus berada di
sini beberapa hari lagi,aku bingung sebenarnya apa yang terjadi dengan
Liam dan aku bertanya kepada dokter, “dok, sebenarnya apa yang terjadi
dengan Liam?”
“Kamu siapanya Liam?dan memangnya kamu tidak tahu apa yang terjadi dengan Liam?” dokter itu balik bertanya.
“Saya temannya,tidak tahu” jawabku polos.
“Dia terbentur di kamar mandi rumah perempuan yang dia tempati beberapa
hari lalu,dan di kepalanya sekarang ada beberapa luka dalam,tapi tidak
begitu parah kok” jelas dokter tersebut.
“Terima kasih penjelasannya dok” kataku.
Dokter itu keluar kamar dan Harry mulai menyadariku kalau akuada di sana.
“Mau apa kamu kesini huuh?kamu tau ini semua gara-gara kamu” bentak Harry kepadaku tiba-tiba.
Aku tidak berani menjawab, tiba-tiba Harry pergi begitu saja dari kamar.
Aku sedih aku ingin pulang tapi saat aku meminta izin untuk pulang kata Zayn Liam membutuhkan ku disini.
Semua orang pergi dan hanya meninggalkanku berdua dengan Liam di kamar.
Aku mendekati Liam dan duduk tepat si samping kasurnya,ku pegang
tangannya lembut.
“Hi Liam, i’m here untuk menjengukmu, cepat sadar ya” kataku kepada Liam yang masih koma.
Tanpa sadar air mataku keluar begitu saja,dan menetes tepat di tangan
Liam yang kugenggam saat ini. Mungkin ini sebuah keajaiban, Liam siuman
setelah beberapa hari sempat koma.
***
Tidak kusangka
sudah hampir 1 minggu Liam di rumah sakit, kata dokter hari ini Liam
sudah boleh pulang. Aku ingin menjenguknya sekalian untuk mengantarnya
pulang hari ini.
Sampai di rumah sakit aku mulai menyusuri
lorong menuju kamar Liam, di tegah perjalanan aku melihat Harry dari
kejauhan, aku berpura-pura untuk tidak menganggapnya ada, tapi Harry
melihatku dan menghentikan langkahku.
“Wait Sylvia” teriak Harry ketika aku mulai menjauh darinya.
Sontak aku berhenti dan menoleh kearah Harry, “what?” jawabku singkat.
Harry melontarkan kata-kata dari mulutnya “Aku minta maaf soal yang
kemarin-kemarin aku sinis dan tidak suka dengan mu,tapi aku sadar kamu
memang cocok dengan Liam” katanya dengan nada bersalah.
Aku kaget seorang Harry yang tidak pernah menyukaiku tiba-tiba meminta maaf kepadaku, hahaha it’s crazy.
“No problem Hazz, aku memaafkan semua tingkahmu padaku” jawabku dengan nada tenang.
“Are u serious?” tanya Harry.
“Yeah i’m serious” kataku.
“Thank you Sylvia” balas Harry dengan nada senang.
“You’re welcome, aku duluan ya mau jenguk Liam” kataku kepada Harry.
“Okey” jawabnya.
Setelah berbincang dengan Harry di lorong, aku bergegas menuju kamar
Liam,ternyata di sana hanya ada Liam seorang yang sedang duduk menghadap
keluar jendela.
“Hi Liam” sapaku sambil memeluknya dari belakang.
“Hi darling” jawabnya sambil memegang tanganku lembut.
“How are u” kataku lembut di telinganya.
“I’m okey” jawabnya, dengan melepas tanganku.
Liam berbalik badan dan sekarang kita berhadapan satu sama lain.
Wajahnya, rambutnya, hembusan nafasnya berbeda saat pertama aku bertemu
dengannya, sekarang semua itu membuat jantungku berdegup lebih kencang
hampir membuat organ penting ini copot dari tempatnya.
“Aku ingin mengatakan sesuatu padamu” katanya tegas dan menggenggam tanganku lembut.
“Apa?katakan saja” jawabku lembut.
Liam mengeluarkan kotak dari sakunya dan memasangkan cincin silver di jari manisku. “will u marry me?” tanyanya kepadaku.
Aku sangat kaget mendengar kata-kata itu keluar dari mulutnya secara
tiba-tiba. Aku mencintainya, aku tidak bisa hidup tanpanya, hari-hariku
berbeda jika selalu bersamanya, AKU MENCINTAINYA.
Aku terdiam
sejenak dan menarik nafas untuk mengeluarkan kata-kata dari mulutku yang
terasa susah sekali, “yeah, i want” jawabku dengan muka tersenyum.
Liam senang sekali dia memelukku erat dan mencium kedua tanganku.
***
Satu tahun telah berlalu semenjak kejadian di rumah sakit. Sekarang aku sedang berada di taman rumahku asik dengan lamunanku.
“Hi sweet heart” sapa Liam saat melihatku melamun di taman.
Aku menoleh kearahnya dengan wajah tersenyum senang, “hi” jawabku.
Liam menghampiriku, dia mencium keningku dan mengelus perutku, yang semakin membesar ini.
“Bagaimana keadaan calon baby kita” tanyanya sambil terus mengelus perutku.
“Baik-baik saja” jawabku sambil mengelus rambutnya.
Yaps aku sudah menikah dengan Liam, dan aku sedang mengandung anaknya
mungkin sebentar lagi aku akan melahirkan. Siap-siap aku akan menjadi
seorang ibu dan Liam menjadi ayah untuk anak kami.
-THE END-
Leave your comment<3
Labels
- Absurd (8)
- All About 1D (35)
- Chord (18)
- Despicable Me (1)
- Fanfiction (22)
- One Direction (71)
- Template (3)
- Tips And Tric Blog (13)
Translate
Blog Archive
-
▼
2013
(136)
-
▼
Mei
(29)
- Lenka - Everything At Once (Chord)
- Maroon 5 - Daylight (Chord)
- Cold Play - Paradise (Chord)
- Ke$ha - Die Young (Chord)
- Taylor Swift - Back To December (Chord)
- Tsylor Swift - We Are Never Ever Getting Back Toge...
- Justin Bieber - Beauty And A Beat (Chord)
- Maroon 5 - Payphone (Chord)
- Maudy Ayunda - Perahu Kertas (Chord)
- Bruno Mars - Grenade (Chord)
- One Direction - Irresistible (Chord)
- One Direction - Over Again (Chord)
- One Direction - More Than This (Chord)
- One Direction - What Makes You Beautiful (Chord)
- One Direction - One Thing (Chord)
- One Direction - Moments (Chord)
- One Direction Big Announcement
- Liam Payne Twitcam 12 April 2012
- Louis Short Story
- Harry Short Story (HSS)
- Niall Short Story (NSS)
- LIAM SHORT STORY (LISS)
- 1D Love Story "More Than Me"
- Zayn Short Story (ZSS)
- 1D Quote
- ONE DIRECTION FACT
- Fact About Me
- Directioner Fact
- NIALL SHORT STORY "MOMENTS"
-
▼
Mei
(29)
Sabtu, 25 Mei 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar